Malang Post – Sedikitnya 21.960 calon mahasiswa baru (Camaba) dari berbagai daerah di Tanah Air memilih untuk mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Brawijaya (UB).
Rektor UB Prof Widodo dalam keterangan kepada wartawan di Malang, Jawa Timur, Senin (8/5/2023) gedung rektorat ub lantai 1 menjelaskan.
Peserta UTBK tahun akademik 2023/2024 mengalami peningkatan sekitar 12,7 persen atau sebanyak 21.960 peserta dibandingkan tahun 2022 yang hanya 19.487 orang.
UB menjadi penyelenggara UTBK untuk gelombang pertama pada 8-14 Mei 2023. Senin (8/5/2023) ujian dimulai secara nasional di 74 pusat UTBK.
Universitas Brawijaya yang menjadi salah satu pusat penyelenggara UTBK menyiapkan 1.580 unit komputer dan 61 ruang di 16 lokasi.
“Kami berharap pelaksanaan UTBK tahun ini lancar dan terpilih mahasiswa baru yang berkualitas dan bertalenta, termasuk dari seleksi jalur undangan yang berbasis prestasi,” kata Prof Widodo.
Menyinggung penerapan protokol kesehatan (prokes) karena masih pandemi COVID-19, Prof Widodo mengatakan tetap diberlakukan meski tidak seketat 2-3 tahun terakhir. Untuk mengecek kesehatan peserta tes, dilakukan pengecekan suhu tubuh dengan menggunakan thermo gun.
Selain tetap memberlakukan prokes, kata Prof Widodo, untuk pengamanan dan antisipasi berbagai kemungkinan, panitia memberlakukan pemeriksaan dengan menggunakan metal detector.
Pada hari pertama pelaksanaan UTBK di kampus UB, rektor beserta jajaran dan pengawas eksternal melakukan peninjauan ke sejumlah lokasi ujian, diantaranya Fakultas Kedokteran, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknologi Pertanian, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Peninjauan lokasi-lokasi UTBK dilakukan bersama perwakilan Panitia SNPMB (Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru) dari eksternal yakni Dr Tri Budi Santoso (Wakil Koordinator 1 Bidang Teknologi dan Sistem Informasi) yang melakukan peninjauan secara mandiri sebelum bertemu dengan pihak UB.
“UB sudah mempersiapkan secara matang, mulai dari pintu masuk kita bertanya dengan sangat mudah mendapatkan informasi. Sebelum masuk ada ruang transit, itu rapi sekali, nyaman. Yang lebih penting menenangkan bagi peserta,” ungkap dosen Politeknik Elektronika Negeri (PEN) Surabaya itu.
Sementara itu Wakil Rektor Bidang Akademik UB Prof Dr Imam Santoso mengatakan pelaksanaan UTBK kali ini tetap memberlakukan prokes sesuai ketentuan nasional.
“Tetap diberlakukan prokes meski tidak seketat tahun lalu. Karena selama 2-3 pekan terakhir ini ada peningkatan kasus COVID-19. Kami tetap ingin memastikan peserta masuk dalam kondisi yang sehat dengan menggunakan thermo gun. Namun selebihnya kami menggunakan ketentuan prokes secara nasional,” ujarnya. (M Abd Rahman Rozzi-Januar Triwahyudi)