Malang Post – Nasib hampir 5 ribu GTT/PTT (guru dan pegawai tidak tetap) di lingkungan kerja pendidikan menjadi atensi serius PGRI Kabupaten Malang tahun ini.
Ketua PGRI Kabupaten Malang, Dwi Sucipto menegaskan, kejelasan nasib ribuan GTT/PTT ini menyusul akan diberlakukannya penghapusan tenaga honorer oleh pemerintah akhir November 2023 mendatang.
“Atensi PGRI di tahun ini intinya adalah menuntaskan masalah kejelasan guru. Yang mana honorer (GTT/PTT) harus secepatnya selesai (dipastikan status kepegawaiannya), sebelum 28 November” tandas Dwi Sucipto, di sela Konferensi Kerja III PGRI Kabupaten Malang di Pakisaji, Ahad (7/5) siang.
Ditegaskan Dwi, permintaan kejelasan nasib dan kesejahteraan honorer GTT/PTT ini didasarkan sesuai amanat PP Nomor 49/2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK).
Menurutnya, jumlah honorer GTT di Kabupaten Malang sendiri saat ini ada setidaknya 4.790 orang, ditambah yang gagal diterima seleksi PPPK sebanyak 130 orang.
Ia meyakini, memang akan tetap ada kebijakan pemerintah pada guru honorer. Akan tetapi, untuk pegawai honorer atau PTT yang belum terpayungi aturan perundang-undangan.
“Ada sekitar 2.200an PTT, mulai dari operator, pustakawan atau laporan, termasuk tukang kebun. Mereka ini yang belum ada payung hukumnya seperti apa (kepegawaiannya),” ungkap Dwi.
Ia mengakui, PGRI telah dua kali menanyakan kejelasan nasib kepegawaian PTT. Dan, menurutnya hampir dua tahun jawaban dari pemerintah menyatakan, masih dalam proses usulan kebijakannya seperti apa nantinya.
“Kami masih nunggu seperti apa nantinya setelah November 2023 mendatang. Tetapi, yang bisa diusulkan pada pemerintah daerah terkait PTT setidaknya tetap direkrut kembali melalui sistem outsourcing. Gajinya tetap dari APBD,” tandas mantan Pengawas SD Korwil Dinas Pendidikan Poncokusumo ini.
Acara Konferensi Kerja PGRI ini juga dihadiri dan dibuka Bupati Malang, HM Sanusi. Hadir pula, Ketua PGRI Jawa Timur, Teguh Sumarno, Asisten I Sekdakab Malang, Rachmat Hardijono, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Dr Suwadji. (Choirul Amin)