Malang Post – Total 603 personil gabungan bakal mengamankan jalannya libur lebaran 2023 di Kota Batu. Dikemas dalam Operasi Ketupat Semeru 2023. Dilaksanakan selama 14 hari, mulai 18 April hingga 1 Mei 2023 mendatang.
Petugas gabungan itu terdiri dari unsur TNI/Polri, Dishub, Satpol PP, BPBD, Pramuka, PMI, Dinas Kesehatan, Damkarmat dan sejumlah organisasi masyarakat (Ormas). Dalam operasi tersebut akan dilakukan pola penindakan preventif, preemtif dan penindakan hukum.
Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin memimpin langsung apel gelar pasukan itu. Dilaksanakan di Alun-alun Kota Batu, Senin (17/4). Selain melibatkan 603 personil gabungan. Polres Batu juga mendirikan satu pos pelayanan, tujuh pos pengamanan dan enam pos pantau.
“Untuk pos pantau, kami letakkan di titik-titik rawan. Seperti di tempat wisata dan titik-titik rawan kemacetan,” ujar Oskar
Dalam operasinya, ratusan personil itu akan ditempatkan di titik-titik pos yang telah didirikan. Bertujuan untuk mengantisipasi kecelakaan lalu lintas, kemacetan dan hal-hal lain yang berpotensi terhadap gangguan keamanan pada saat kegiatan Idul Fitri.
Lebih lanjut, Oskar juga menghimbau kepada masyarakat Kota Batu yang hendak mudik. Untuk melapor kepada Ketua RT atau RW setempat. Guna mengantisipasi tindak pidana pencurian.
“Untuk menjaga situasi Kamtibmas. Kami akan melakukan sejumlah kegiatan. Seperti melakukan patroli pada jam-jam rawan,” tuturnya.
Kasat Lantas Polres Batu, AKP Lya Ambarwati menambahkan, berdasarkan pemetaan awal selama libur lebaran. Baik saat mudik maupun arus balik. Akan terjadi peningkatan volume kendaraan di sejumlah titik Kota Batu.
“Berdasarkan pemetaan awal dan pengalaman sebelumnya. Peningkatan volume kendaraan akan terjadi di sejumlah titik. Contohnya seperti di simpang tiga Pendem, perempatan Pesanggrahan dan di pusat kota yakni di Alun-alun Kota Batu,” beber Lya.
Lebih lanjut, dia juga menjabarkan lokasi titik-titik pos yang telah didirikan. Untuk pos pelayanan, berada di Alun-alun Kota Batu. Kemudian untuk pos pengamanan berada di Pendem, Pesanggrahan, Pujon, Ngantang dan Kasembon.
“Sedangkan untuk pos pantau. Berada di Jatim Park 3, Museum Angkut, pertigaan TMP, pertigaan Jalan Dewi Sartika dan beberapa titik lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, untuk pola pengamanan apabila terjadi kemacetan. Pihaknya akan melakukan pengalihan arus ke sejumlah jalur alternatif. Terdapat beberapa jalur alternatif yang dapat dimanfaatkan. Seperti jalur masuk Kota Batu dari sisi utara melalui Jalan Raya Giripurno. Kemudian juga jalur alternatif melalui Jalibar.
“Kepadatan selalu terjadi di Jalan Ir Soekarno Kota Batu saat momen-momen besar seperti ini. Sebab jalur tersebut merupakan jalur utama menuju Kota Batu,” katanya.
Dalam operasi tersebut, prioritas utama yang akan dilakukan pihaknya adalah menekan angka fasilitas kecelakaan, mengurangi laka lantas dan kejadian menonjol lainnya.
“Sedangkan untuk penindakan, kami sudah melakukan pemasangan kamera E-TLE di delapan titik Kota Batu. Ditambah dengan satu unit mobil incar. Semuanya akan diaktifkan dalam momen tersebut. Penindakan secara elektronik akan kami terapkan,” tutupnya. (Ananto Wibowo)