Malang Post – Back up strategy sebagai upaya menjaga stabilitas layanan terus dilakukan Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) baru dikebut di tahun 2023.
Humas Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang, Jumat (14/4/2023) kepada Malang-Post, menyampaikan saat ini sedang menyiapkan reservoir di sejumlah titik. Salah satunya di Jalan Bulutangkis, Kelurahan Tasikmadu dengan debit inlet 25 lps.
Dengan kapasitas water tank 1.000 m3, dari reservoir ini diproyeksikan bisa mencakup layanan 2.500 sambungan rumah (SR). Dengan begitu diharapkan dapat mengurangi beban Water Tank Dawuhan dan layanan Wendit 2 (wilayah Griya Damai Sejahtera, Graha Kencana dan sekitarnya).
“Dengan jumlah pelanggan saat ini mencapai lebih dari 175.000 SR, maka iddle capacity harus mencukupi. Berjalannya WTP dan SPAM baru merupakan strategi back up, tanpa harus lepas dari air sumber yang selama ini sudah kami kelola,” ujar Direktur Utama Perumda Tugu Tirta, M Nor Muhlas S.Pd, MSi.
“Meski sudah menjalin kerjasama WTP dengan Perum Jasa Tirta 1, kami memastikan tetap memanfaatkan layanan yang sudah ada dari sumber-sumber mata air dan reservoir yang tersebar sehingga ketersediaan suplai aman dan layanan optimal,” tegasnya.
Adapun titik lain diantaranya ada di Merjosari, Pisangcandi hingga Kebonsari. Dengan memanfaatkan Sumber Air Clumprit, Water Tank Merjosari berkapasitas 1.000 m3 dengan debit inlet 100 lps. Diproyeksikan dari Reservoir Merjosari dapat mengcover kurang lebih 10.000 SR di wilayah Merjosari hingga DMA Raya Langsep, Mertojoyo dan sekitarnya.
“Memang harapannya, jika air baku sudah stabil, maka kami bisa menyediakan layanan untuk lebih banyak SR,” terang Muhlas.
Sedangkan untuk mengcover pelayanan wilayah Kebonagung, Kepuh, Sukun dan sekitarnya, akan disiapkan Reservoir Kebonsari berkapasitas 1.000 m3. Jumlah rencana pelayananannya mencapai 2.500 SR.
Muhlas berharap seluruh proses pembangunan dan persiapan SPAM baru bisa tuntas tepat waktu, karena sejauh ini pengerjaannya juga on track alias sesuai jalur sebagaimana mestinya (M Abd Rahman Rozzi-Januar Triwahyudi)