
Malang Post – Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto menekankan, penanganan masalah sosial kasuistik yang dialami warga masyarakat harus diupayakan secepatnya.
Dikatakan, percepatan penanganan sosial yang spesifik ini karena diakui kerap mengalami kendala, karena tidak serta merta memenuhi komponen yang dipersyaratkan untuk menerima bantuan secara rutin.
“Ya, kepala daerah dengan jajaran kepanjangan tangan kami hingga (pemerintahan) desa dan kecamatan, harus tanggap merespon, ketika ada masalah sosial dihadapi warga dalam kehidupannya sehari-hari,” tandas Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, Kamis (13/4/2024).
Masalah sosial kasuistik atau spesifik, diakuinya seperti halnya warga atau anggota keluarga yang mengalami sakit menahun, atau mungkin juga cacat bawaan sejak lahir.
Termasuk, penyandang disabilitas atau keterbelakangan, yang bisa menyusahkan orang-orang di sekitarnya, karena ketidakberdayaan dan tidak bisa mandiri.
Dalam hal-hal tertentu pada masalah kasuistik maupun darurat, menurutnya pemerintah sendiri punya anggaran yang bisa disiapkan dan digerakkan, untuk mengatasi keluhan dan penderitaan warga masyarakat.
Didik lalu mencontohkan, adanya dana Baznas yang dikumpulkan dari ASN se Kabupaten Malang, atau dari dana sosial CRS perusahaan-perusahaan, bisa menjadi alternatif bantuan di luar bansos yang dikeluarkan dari program pemerintah (pusat).
“Bantuan khusus pada masalah sosial spesifik tersebut, itu kan pengecualian. Jadi, kalau memang memungkinkan, maka bantuan dari Baznas atau lainnya bisa diberikan rutin. Apalagi, tidak banyak ketentuan yang mengatur penggunaan dana yang dikelola Baznas atau CSR tersebut,” tandas Wabup.
Respon atau tanggapan cepat oleh pemangku wilayah dan kepentingan mulai tingkat desa sampai Bupati/Wabup ini, menurut Didik sudah menjadikan komitmen dari visi Malang Makmur yang harus dipenuhi, dalam komitmen maupun kinerja jajarannya. (Choirul Amin)