Malang Post – Untuk kedua kalinya, IKIP Budi Utomo Malang, menggelar Festival Takjil Nusantara (FestaNU). Sebuah even yang diselenggarakan untuk menyemarakkan Ramadan.
Kali pertama FestaNU berlangsung pada Jumat (31/3/2023) lalu. Di kampus C IKIP Budi Utomo, di Jalan Citandui Kota Malang.
Hanya saja ketika itu, FestaNU lebih bersifat internal. Yakni hanya melibatkan mahasiswa, civitas akademika IKIP Budi Utomo dan para santri di Blimbing dan Lowokwaru.
Sekalipun yang menyediakan berbagai menu takjil dan buka puasa, tetap para mahasiswa yang ada di IKIP Budi Utomo. Yang berasal dari sejumlah Program Studi (Prodi). Yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) IKIP Budi Utomo.
“Yang FestaMU saat ini, secara umum lebih besar di banding yang pertama. Karena melibatkan masyarakat umum di sekitar kampus IKIP Budi Utomo. Yakni masyarakat di sekitar Bareng dan Kauman. Yang dipandegani Ketua RT dan RW,” jelas Rektor IKIP Budi Utomo, Assoc. Prof. Dr. H. Nurcholis Sunuyeko, M.Si., Selasa (11/4/2023) malam, di kampus A IKIP Budi Utomo, Jalan Arjuno Kota Malang.
Pria yang akrab dipanggil Sam Rektor ini juga tidak bisa memungkiri, jika FestaMU, lebih dikonotasikan sebagai Festival Takjil Muhammadiyah.
Karena Muhammadiyah, katanya, adalah organisasi besar yang sangat berpengaruh dalam urusan agama di Indonesia. Itulah sebabnya, khusus di bulan Ramadan ini, maka IKIP Budi Utomo mengangkat Festival Takjil Muhammadiyah (FestaMU).
Dalam FestaMU tersebut, kata Pembina PWI Malang Raya ini, masyarakat bisa menikmati semua hidangan yang disiapkan oleh mahasiswa dari berbagai daerah. Bahkan ada yang dari luar negeri. Yakni mahasiswa dari Korea. Yang kebetulan makanan khas Korea yang disajikan, Tteokbokki dan oddeng, habis terjual.
“Tujuannya adalah bagaimana IKIP Budi Utomo, bisa terus menjalin silaturahim dan kerjasama. Supaya masyarakat di sekitar kampus, ikut memiliki IKIP Budi Utomo.”
“Termasuk juga terkait dengan bagaimana supaya IKIP Budi Utomo terus berlanjut. Sebagai kampus yang peduli kepada masyarakat. Di dalamnya adalah peduli terhadap bagaimana meningkatkan kecerdasan berbangsa,” sebut anggota Dewan Pakar PWI Jawa Timur ini.
Karena itulah, tambah Sam Rektor, dalam FestaMU tersebut, juga diselingi dengan aspek-aspek budaya. Yang menyangkut semua jenis makanan yang ada di Nusantara. Atau semua jenis makanan yang ada di Indonesia.
Dalam even yang digelar di lapangan basket Kampus A IKIP Budi Utomo tersebut, juga diselingi dengan pembagian bingkisan Lebaran. Yang diperuntukkan bagi masyarakat sekitar.
Termasuk juga ada yang secara khusus, diberikan kepada mahasiswa IKIP Budi Utomo sendiri. Yakni mereka yang berasal dari luar daerah dan tidak bisa mudik dalam Lebaran tahun ini.
“Kita tidak memandang, apakah mahasiswa itu beragama Islam, atau beragama di luar Islam.
Kita tidak melihat latar belakang agama atau suku.”
“Tapi kita benar-benar membantu, agar mereka tetap bisa tinggal di Malang dengan nyaman dan tidak kekurangan. Karena mereka tidak sempat pulang ke daerahnya. Supaya makan dan minumnya terjamin di Malang,” imbuh Sam Rektor yang juga Ketua E-Sport Kota Malang ini.
Selain itu, tampaknya IKIP Budi Utomo juga memiliki keinginan yang besar. Dengan terselenggaranya dua even yang sama-sama Festival Takjil tersebut. Baik saat Festival Takjil Nusantara (FestaNU) maupun Festival Takjil Muhammadiyah (FestaMU). Yakni mempererat dua organisasi keagamaan terbesar di Indonesia.
“Yang terpenting lagi bagi IKIP Budi Utomo, adalah bagaimana antara Muhammadiyah dan NU, sebagai dua organisasi besar di Indonesia, bisa terus rukun dan cair dalam berbagai hal,” demikian Sam Rektor. (Ra Indrata)
terimakasih atas informasi yang anda berikan,kunjungi tel u