Malang Post – Satu kado manis telah dipersiapkan Perumda Air Minum Tugu Tirta menyambut Hari Jadi ke-109 Kota Malang, pada 1 April nanti.
Atas konsistensinya dalam pengembangan inovasi, peningkatan kinerja berbasis layanan prima serta sumbangsih terhadap perekonomian daerah, Perumda Tugu Tirta sukses mempertahankan supremasi di TOP BUMD Awards 2023.
Eks PDAM Kota Malang kembali meraih trofi bintang lima kategori BUMD di ajang bergengsi tingkat nasional tersebut. Penghargaan juga diterima Walikota Malang Drs H Sutiaji sebagai TOP Pembina BUMD dan Direktur Utama; M Nor Muhlas S.Pd, MSi sebagai TOP CEO BUMD 2023. Penganugrahan trofi sedianya dilangsungkan di Jakarta bulan April mendatang.
“Alhamdulilah, ini sebuah prestasi membanggakan yang patut disyukuri. Kami berhasil mempertahankan prestasi yang telah diraih di tahun sebelumnya. Sekaligus menjadi kado bagi Kota Malang yang akan merayakan HUT ke-109,” ujar Muhlas.
TOP BUMD Awards merupakan penghargaan yang diberikan kepada BUMD-BUMD terbaik di Tanah Air, atas achievement (prestasi), improvement (perbaikan) dan contribution (kontribusi) BUMD yang telah dilakukan, terkait kinerja bisnis, layanan dan kontribusi terhadap perekonomian daerah.
Raihan ini menambah panjang daftar prestasi Perumda Tugu Tirta selama dipimpin Muhlas. Antara lain menjadi PDAM terbaik dan PDAM tersehat Perpamsi Jatim 2020, juara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Kota Malang 2021, Perpamsi Awards 2021 kategori BUMD Air Minum Sehat dengan Cakupan Pelayanan Terbaik Kota Sedang-Besar.
Kemudian memperoleh penghargaan di Simposium & Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Jawa Timur 2021, APIK Awards 2021 Kota Malang kategori Tata Kelola Terbaik, penghargaan kategori Unit Pelayanan Publik (UPP) Terbaik di Kompetisi Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik (P4) Nasional serta berturut-turut berjaya di TOP BUMD Awards mulai 2021, 2022 dan 2023.
Patut dicatat, Perumda Tugu Tirta juga merupakan BUMD Air Minum pertama yang memiliki sertifikat Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) untuk produk air minum perpipaan di Indonesia.
Muhlas menyadari, di balik deretan panjang prestasi tersebut, masalah penyediaan air baku untuk menjaga stabilitas layanan ke seluruh pelanggan masih menjadi tantangan besar yang harus dihadapi Perumda Tugu Tirta ke depan.
“Kami terus berusaha melakukan upaya-upaya solutif untuk menuntaskan persoalan minimnya produksi air baku yang sedang kami hadapi. Sehingga nantinya layanan ke pelanggan bisa semakin optimal,” tegasnya.
Karena itulah, di era kepemimpinan Walikota Sutiaji, banyak program yang dijalankan untuk menjawab tantangan tersebut. Diantaranya dengan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 1, 2, 3 dan Water Treatment Plant (WTP).
Dengan jumlah pelanggan Perumda Tugu Tirta saat ini lebih dari 175.000 sambungan rumah (SR), maka kapasitas iddle harus mencukupi. Berjalannya WTP serta SPAM 1, 2 dan 3 merupakan strategi back up, tanpa harus lepas dari air sumber yang selama ini dikelola Perumda Tugu Tirta.
Program SPAM 1 diantaranya memanfaatkan suplai dari sumur bor di Tasikmadu, Joyoagung, Tidar, Betek dan Tlogomas. SPAM 2 berpusat di Sawojajar. Sedangkan SPAM 3 memanfaatkan suplai sumur bor di wilayah Merjosari, Mulyorejo, Pisangcandi dan Kebonsari.
Harapannya, jika layanan sudah stabil, maka Perumda Tugu Tirta bisa menyediakan layanan untuk lebih banyak SR atau pelanggan dan mendorong Pemkot untuk mengeluarkan regulasi baru terkait layanan air minum di Kota Malang.
Meski sudah memanfaatkan WTP, Perumda Tugu Tirta memastikan akan tetap memaksimalkan layanan yang sudah ada dari sumber-sumber mata air dan reservoir yang tersebar sehingga ketersediaan suplai aman dan layanan optimal.
Walikota Malang, Drs H Sutiaji telah menegaskan bahwa upaya-upaya ini dilaksanakan sebagai wujud pemerintah hadir untuk rakyat. Bukan untuk semata kepentingan Pemkot Malang, Perumda Tugu Tirta atau kepentingan golongan tertentu. Kebutuhan air minum mutlak kebutuhan dasar dan kepentingan bersama yang harus dioptimalkan dengan langkah-langkah percepatan.
Berbagai kebijakan dan program tersebut menuai apresiasi warga Kota Malang. Pasalnya, meski jor-joran pembangunan SPAM dan WTP demi penambahan air baku, tapi tarif air minum tidak naik.
“Kebijakan yang pro rakyat. Di satu sisi terus gencar mengupayakan layanan air minum optimal, di sisi lain kami senang karena tarifnya tidak naik. Semoga ke depannya kebijakan dan program yang diberikan selalu memihak masyarakat umum seperti kami,” tutur Fony Tasya, salah satu pelanggan Perumda Tugu Tirta domisili Kecamatan Lowokwaru.(*)