Malang Post – Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) Departemen Psikologi angkatan 2020, Tasya Rahmani berhasil mendapatkan juara 2 Lomba Podcast Perspektif 2023.
Event ini, diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Diikuti sebanyak 24 tim/individual yang diikuti oleh berbagai macam universitas. Lomba ini diselenggarakan secara online yang masing-masing peserta mengirim karya dengan berbentuk video podcast.
“Awalnya karena saya suka ngomong, apalagi bahas hal-hal yang berkaitan dengan psikologi. Saya juga merasa lewat lomba podcast, saya bisa mengasah minat dan wawasan.”
‘Banyak hal yang berkaitan dengan psikologi baru saya tahu setelah cari-cari bahan dan riset untuk lomba podcast ini. Jadi sebenarnya, saya belajar bidang studi sekaligus iseng-iseng asah minat,” cerita Tasya.
Ia mengatakan dengan mengikuti lomba ini untuk mengisi waktu luang karena waktu pelaksanaan lomba yang diikuti saat sedang liburan atau jadwal kuliah yang lengang. Melalui lomba podcast, ia telah mendapatkan enam penghargaan baik individual maupun tim.
“Tema dari podcast di lomba ini tentang ‘Toxic Relationship: Fix it or leave it’. Saya dan teman satu tim memutuskan untuk membahas terkait toxic relationship ini yang kita kaji pakai ilmu psikologi juga.”
“Kami memilih judul Toxic Relationship: Masihkah Ada Alasan untuk Bertahan?. Disini kita bahas terkait toxic relationship secara general, kasus nyata, sampai bagimana cara menangani toxic relationship ini,” ucapnya.
Untuk membuat podcast tersebut Tasya selalu membuat skrip terkait apa yang mau dibicarakan dan trial berkali-kali untuk merekam. Melalui rekaman itu ia tahu kalau tone suaranya kurang pas.
Sedangkan untuk lomba tim psychocast ia dan temannya meluangkan waktu agar chemistry dapat dan terkesan natural. Di sela-sela latihan mereka juga evaluasi agar performanya lebih baik.
“Uniknya, lomba ini punya bobot views dan likes dari Instagram sebesar 30%. Saya dan temanku ini tipikal orang yang tidak punya massa banyak untuk bantu vote views sama likes ini. Alhasil, ya sudah seadanya aja.”
“Ini buat kita pesimis dan seandainya kita tidak dapet kesempatan menang karena peserta lain sampai ratusan likes. Tapi pas liat hasil pengumuman pemenang, kita malah yang dapat juara 2. Ternyata, penilaian yang lain kita lebih unggul jadi, pesannya jangan menyerah dulu sebelum hasilnya keluar,” kata Tasya.
Tasya juga berbagi tips untuk lomba podcast dengan opening yang dimulai dengan pantun, puisi atau drama untuk menarik perhatian audiens. Jika podcastnya solo pakai tone yang engaging dan sesuaikan juga dengan tipe podcast apa yang mau dibuat.”
“Kalau podcast nya tim buat podcast nya seperti layaknya ngobrol bersama temen, sisipkan candaan, dan dikolaborasikan dengan topik yang pernah viral, perhatikan kualitas audio, dan jangan malu atau ragu. (M Abd Rahman Rozzi-Januar Triwahyudi)