Malang Post – Sebagai wujud implementasi dari milestone Entrepreneurial University (2023-2027), Universitas Islam Malang atau biasa disebut Unisma, terus melebarkan sayapnya.
Kampus kebanggaan warga nahdatul ulama tersebut, kali ini menggandeng mitra dunia industri dan kampus internasional di Korea Selatan, Taiwan dan Malaysia.
Serangkain kerjasama yang akan dilakukan Unisma diawali dengan menghadiri International Smart City Summit & Expo tahun 2023 yang berlangsung di Taipei Nangang Exhibition Center Taipei sejak tanggal 28-31 Maret 2023.
Kemudian dilanjutkan dengan Kaohsiung Exhibition Center pada tanggal 30 Maret – 1 April 2023 yang menghadirkan pengunjung dan dunia industri dari 47 Negara.
Pada kesempatan tersebut Rektor Unisma, Prof. Dr. H Maskuri, M.Si., hadiri secara langsung didampingi Wakil Rektor I, Prof. Junaidi Mistar, Ph.D dan Wakil Rektor II, H. Noor Shodiq Askandar, S.E., MM.
Mereka berjumpa dengan CEO dan pimpinan dunia industri internasional di Taiwan pada Selasa (28/3/2023).
Prof Maskuri menjelaskan, kegiatan international benchmarking dilakukan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) diawali dengan international match matching program.
Kerjasama pertama dilakukan dalam kegiatan Smart City Expo yang dikoordinasikan oleh PT. Emliku Smart Technology, Indonesia-Taiwan.
“Rangkaian kegiatan hari pertama yaitu di Taiwan dilanjutkan dengan pertemuan kerjasama di bidang teknologi pendidikan dengan Chen Li Group dan diakhiri dengan kegiatan penandatanganan MoU antara Unisma dengan Saint John University Taiwan,” ujar Maskuri.
Lebih lanjut Maskuri menuturkan bahwa sinergi dengan Cheng-Li Group dan sejumlah perusahaan multinasional serta internasional sangatlah strategis. Tujuannya untuk menghasilkan lulusan yang berdaya saing internasional.
Kegiatan delegasi Unisma dilanjutkan dengan penandatanganan MoU oleh Prof. Dr. Wen-Yeau Chang President Saint John University Taiwan dan Rektor Unisma Malang.
“Kami telah bersepakat untuk melaksanakan kegiatan international joint students and staff exchanges, dan international joint research and pengembangan teknologi,” katanya.
Saat di Saint John University ini, Unisma memperoleh kesempatan implementasi double degree program. Magang untuk scholarship satu tahun untuk 60 orang mahasiswa.
Transfer credit, joint research dan lain sebagainya. Program ini diperuntukkan bagi mahasiswa Unisma yang di atas semester 5 terutama program studi teknik.
“Dosen-dosen dari perguruan tinggi Saint John University rata-rata memiliki perusahaan dan siap merekrut alumni Unisma sesuai bidang yang dibutuhkannya.”
“Alumni Saint John University juga banyak sukses mendirikan perusahaan internasional, sehingga sangat senang kerjasama dengan Unisma.,” jelasnya
Rangkaian kegiatan hari pertama diakhiri dengan penandatanganan MoU antara Rektor Unisma dan President St. John’s University Taiwan, Prof. Wen-Yeau Chang.
Penandatanganan berlangsung di kampus St. John’s University, New Taipei City Taiwan. Rektor menjelaskan, MoU tersebut berisi kesepahaman untuk peningkatan kualitas pendidikan dan penelitian pada kedua lembaga.
“Beberapa kesepakatan awal sudah dirumuskan terkait dengan penyelenggaraan joint atau double degree dengan skema 2 + 1 + 1.”
“Yaitu mahasiswa Unisma setelah belajar 2 tahun di Unisma akan melanjutkan studi 1 tahun di St. John’s University dan 1 tahun magang di perusahaan mitra St. John’s University.”
“Di samping itu, lecturer mobility juga menjadi poin kesepakatan,” pungkasnya.
Terpisah, Fred Kuo, CEO PT. Emliku Smart Technology menyampaikan bahwa dalam rangka mewujudkan kampus entrepreneur, Unisma mendapatkan kesempatan untuk kerja sama dengan Cheng-Li Group.
“Cheng Li Group adalah Education Group pertama di Taiwan. Perusahaan ini bergerak di bidang pendidikan dan telah menghasilkan ribuan lulusan yang profesional dibidangnya,” kata Fred Kuo.
Sementara itu, Kathleen Lin selaku Managing Director PT Emliku Smart Technology menambahkan bahwa Cheng-Li Group merupakan investor dari PT. Emliku Smart Technology, Indonesia.
Dalam waktu dekat mahasiswa Unisma mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan program merdeka belajar dan kampus merdeka.
“Bisa berupa magang, pertukaran mahasiswa, independent study project, joint research, dan international community service.”
“Dilakukan dengan menggandeng perusahaan-perusahaan papan atas internasional dari berbagai negara, termasuk Taiwan,” kata Kathleen Lin. (M Abd Rahman Rozzi-Januar Triwahyudi)