Malang Post – Lomba Mural Jogo Bhumi Arema, Rabu (22/3/2023) diwarnai setitik haru usai penyerahan piagam kepada para juara. Ada pesan agar Arema tetap bersatu dan jangan menyia-nyiakan pengorbanan para korban Tragedi Kanjuruhan.
Sekitar pukul 11.08 WIB, piagam diserahkan ke tiap-tiap peserta yang menjuarai lomba berlatar Polres Malang Bersama Aremania. Sejumlah tokoh Aremania dan perwakilan peserta lomba hadir dalam acara. Tampak juga sejumlah kerabat korban Tragedi Kanjuruhan.
Adapun, para pemenang lomba mural yakni Juara I diraih tim Aremania atas mural Pos Lantas Gondanglegi, juara II diraih Pos Lantas Karanglo dan juara III disabet peserta dari Pos Pasar Kepanjen.
Tiga juara harapan, diantaranya juara harapan 3, Pos Lantas Turen, juara harapan 2, Pos Lantas Karangkates dan juara harapan 1, Pos Lantas Bululawang. Pelaksanaan mural ini, berlangsung sejak 2 hari, pada 20-21 Maret 2023.
Sebelum piagam diserahkan, berturut-turut sambutan disampaikan para tokoh. Diantaranya, tokoh Aremania Romo KH Soeroso, Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana dan seorang bapak, salah satu keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
Dalam sambutannya, KH Soeroso menyerukan agar Aremania jangan sampai terpecah. Ia mengimbau pula agar masyarakat dan Aremania tidak terpancing provokasi. Ia juga menegaskan bahwa perlu membedakan, antara hukum, lomba dan silaturahmi.
“Soal hukum, kita serahkan pada yang ahli hukum. Biar meneruskan perjuangannya. Kita terus doakan para korban. Soal lomba ini, terpenting itu, kebersamaan kita. Tidak putus silaturahmi kita, ” papar Soeroso.
Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana dalam sambutannya, menjelaskan maksud dilaksanakannya lomba mural di tiga wilayah. Kesekian kalinya, Putu menyebut jika kegiatan merupakan upaya untuk memperbaiki diri (institusi). Berbagai upaya pun dilakukan untuk memberi perhatian kepada keluarga korban.
“Bukan soal pemenang atau hadiahnya. Melalui lomba ini, kami ingin membuktikan bahwa masih ada cinta di Kabupaten Malang. Maksudnya, cinta dalam bentuk kasih sayang dan perhatian, dari kami kepada keluarga korban, ” ungkap Putu Kholis, sekitar pukul 10.58 WIB.
Seusai, penyerahan piagam, seorang bapak dari korban Tragedi Kanjuruhan, menyerukan, keinginannya. Arek-Arek Malang harus tetap bersatu. Tiga kali ia menyebutnya. Arema harus bersatu.
Bernada getar, ia mengucapkan, “Jangan sia- siakan pengorbanan korban. Kita satu. Arema. Saya tetap arema, Saya tidak takut untuk menjadi biru. Arema..” kata demi katanya, menyentuh batin. Satu dua orang, kedua matanya berkaca-kaca. (Santoso FN-Januar Triwahyudi)