Malang Post – Warga Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang digegerkan dengan terjadinya ledakan yang cukup besar. Peristiwa yang menghancurkan dua rumah itu terjadi pada Sabtu, (11/3) sekitar pukul 18.30 WIB.
Selain menghancurkan dua unit rumah, ledakan itu juga menyebabkan dua rumah lainnya dan pondok pesantren rusak. Juga mengakibatkan satu orang tewas dan tiga orang luka-luka. Korban ledakan tewas bernama Hasan (19).
Kemudian tiga orang yang mengalami luka-luka bernama Abdul (13), Sarip (10) dan Lukman (4). Ke tiga korban yang mengalami luka-luka itu, kini tengah menjalani perawatan di RS Madinah, Kecamatan Kasembon.
Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin menyatakan, setelah mendapat laporan tersebut, pihaknya langsung melakukan olah TKP guna mengetahui penyebab ledakan secara pasti. Untuk memperdalam informasi, pihaknya juga sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi.
“Masih terus kami dalami. Sebab saksi ada yang bilang dari tabung gas dan ada yang bilang dari bahan pembuatan petasan,” kata Oskar, Minggu, (12/3).
Agar masyarakat tak mendekat ke lokasi, karena dikhawatirkan terjadi ledakan susulan. Pihaknya telah mengamankan lokasi dengan memasang garis Polisi. Untuk mendalami peristiwa tersebut, pihaknya turut mendatangkan tim Jihandak Brimob Polda Jatim.
“Tim Jihandak Brimob Polda Jatim melakukan penyisiran di lokasi tersebut dengan menggunakan metal detektor. Hal itu perlu dilakukan, sebab dikhawatirkan masih ada bahan peledak yang tertimbun di bawah reruntuhan puing-puing rumah yang hancur,” jelasnya.
Ledakan itu berasal dari salah satu warga bernama Saiin. Selain menyebabkan dua rumah roboh dan dua rumah rusak. Akibat ledakan tersebut juga menyebabkan kerusakan di Ponpes Miftahu Fahil Mutadiin Pulosari.
“Untuk rumah yang mengalami kerusakan, terjadi kerusakan seperti jendela pecah dan beberapa bagian tembok roboh. Sedangkan di Ponpes Miftahu Fahlil, kondisi gerbang belakang, dapur dan beberapa jendela rusak,” bebernya.
Lebih lanjut, tim Gegana Polda Jatim juga turun ke lokasi ledakan tersebut guna mencari pemicu terjadinya ledakan. Total ada delapan personel Gegana Polda Jatim yang melakukan sterilisasi. Guna memastikan di lokasi ledakan dahsyat sudah tidak ada lagi bahan peledak.
Kapolsek Kasembon, AKP Gaguk Windu Hadi menyampaikan, tim Gegana masih sebatas melakukan sterilisasi lokasi. Untuk memastikan tidak ada bahan peledak yang tersisa atau tertinggal di lokasi ledakan.
“Ada delapan personel tim Gegana Polda Jatim melakukan penyisiran. Sebab dikhawatirkan masih ada sisa bahan peledak yang berpotensi meledak lagi,” kata Gaguk.
Setelah dilakukan sterilisasi selama kurang lebih satu jam. Proses olah TKP selanjutnya dilakukan oleh tim Labfor Polda Jatim. Guna memastikan apa penyebab ledakan tersebut. Apakah dari tabung LPG atau dari bahan pembuat petasan.
Sementara itu, salah satu warga bernama Hari menyampaikan, dirinya sangat terkejut dengan peristiwa tersebut. Dimana peristiwa itu terjadi saat dirinya tengah duduk-duduk di halaman rumah. Namun tiba-tiba saja muncul suara ledakan yang menggelegar.
“Setelah dengan suara ledakan saya langsung mencari sumber suara itu. Dimana di arah timur saya melihat seperti ada kilat berwarna merah yang membumbung tinggi,” tutur Hari.
Dia bersama warga setempat langsung mencari sumber suara tersebut. Hari mengaku, jika jarak rumahnya dengan sumber suara itu sejauh 7 kilometer. Namun suara ledakkannya masih terdengar jelas.
“Setelah mencari tahu, saya mencoba mendatangi lokasi ledakan itu. Ternyata benar ada rumah warga yang hancur karena ledakan itu,” tutupnya. (Ananto Wibowo)