Malang Post – Perumda Tugu Tirta Kota Malang, dipilih menjadi tempat rapat kerja nasional dan teknis (rakernas/nis). Alasannya, merujuk pada risiko kehilangan airnya atau non revenue water (NRW) sangat kecil. Yakni di bawah 20 persen.
” PDAM Kota Malang memiliki banyak inovasi atau terobosan. Ditambah lagi, Wali Kotanya sangat concern terkait pelayanan air minumnya,” demikian dikatakan Ketua Asosiasi Dewan Pengawas (Dewas) Perumda Air Minum se Indonesia, Dody Rosyadi, Kamis (9/03/2023).
Raker saat ini, Dody menjelaskan, mengarah pada penjelasan lebih detail, tentang pelaksanaan dan pengelolaan perusahaan air minum. Yang diberikan kepada Dewas. Namun begitu, para Direksi turut bergabung di dalamnya.
“Jadi bukan pembahasan persoalan organisasi atau perusahaan. Disisi lain, jika membahas perusahaan. Setiap perusahaan memiliki kebijakan dan ketentuan yang berbeda,” jelas Dody.
Kembali dikemukakan, kenapa Dewas secara berbarengan melakukan studi lapang ke Tugu Tirta. Adalah untuk sama-sama menimba ilmu dan nantinya bisa diterapkan di daerahnya masing-masing.
“Kita bisa mendapatkan nomor teleponnya. Sehingga ketika ada kesulitan atau hal yang perlu digali lebih jauh lagi. Kita bisa menghubungi sekaligus mendapatkan penjelasannya secara gamblang,” ungkapnya.
Semua Perumda Air Minum dimanpaun berada, Dody menuturkan, memiliki tekad dan komitmen yang sama. Yakni bagaimana caranya memberikan, sekaligus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat lebih optimal.
“Sehingga kami berkeinginan kuat mendatangi Perumda, yang bisa dibilang lebih berhasil dalam pelaksanaan maupun pengelolaannya. Sebelum ke Kota Malang, kami terlebih dahulu studi lapang ke Surabaya dan Kabupaten Pasuruan,” tuturnya.
Ketua Dewas Perumda Tugu Tirta Kota Malang, Handi Priyanto menambahkan, raker yang dibahas tadi bersifat umum. Yakni berbagi ilmu dan pengalaman, sesama Dewas Perumda.
“Kita berikan inovasi atau terobosan yang dimiliki Tugu Tirta. Saling mengisi dan nantinya bisa diterapkan di wilayahnya mereka masing-masing,” tambah Handi.
Saat studi lapang, lanjut mantan Camat Blimbing ini, masing-masing Direksi diberikan kesempatan memaparkan inovasi dan terobosannya kepada asosiasi Dewas.
“Untuk Tugu Tirta sendiri, terlepas dari acara raker saat ini. Memiliki tugas yang perlu diselesaikan. Yakni adanya evaluasi, terkait rencana restrukturisasi ke depannya. Saat ini tengah dikaji oleh Bagian Perekonomian, Infrastruktur dan Sumber Daya Alam (PISDA) Setda Kota Malang,” terang Handi.
Disebutkan, rencana restrukturisasi sehubungan adanya perampingan struktural di Tugu Tirta. Kendati ada perampingan struktural, tapi tidak sampai berdampak pada personilnya.
“Miskin struktural tidak menjadi persoalan, tapi kaya akan fungsi. Dan kami yakin organisasi di Tugu Tirta nantinya akan lebih solid dan kokoh di dalamnya. Hingga menghasilkan pelayanan berkualitas dan berprestasi,” pungkasnya. (Iwan – Ra Indrata)