Malang Post – Upaya untuk menekan inflasi jelang Bulan Suci Ramadan dan Idul Fitri 1444 H terus digencarkan Pemkot Batu. Salah satunya dengan rutin menggelar operasi pasar murah dari desa ke desa Kota Batu setiap pekannya.
Operasi pasar murah itu digelar oleh Diskoperindag Kota Batu. Kali ini, Kamis, (9/3) operasi pasar murah itu digelar di Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Nampak ratusan masyarakat desa setempat memadati pasar murah itu untuk berburu bahan pokok dengan harga miring.
Kepala Diskoperindag Kota Batu, Eko Suhartono menyatakan, beragam bahan pokok tersedia dengan harga murah, mulai dari beras, gula, telur, minyak goreng, hingga sayur-sayuran. Operasi pasar murah itu digelar guna mengendalikan inflasi di Kota Batu.
“Ini adalah salah satu upaya pemerintah untuk pengendalian inflasi. Serta tindak lanjut dari arahan Mendagri dan Pj Wali Kota Batu,” kata Eko.
Operasi pasar murah itu digelar rutin setiap Kamis. Digelar secara bergilir dari desa/kelurahan yang ada di Kota Batu. Operasi pasar murah itu akan digelar hingga bulan Ramadan mendatang.
“Operasi pasar murah ini akan digelar setiap minggu di seluruh desa dan kelurahan se-Kota Batu hingga puasa. Harapannya, pasar murah ini bisa menjaga kestabilan harga bahan pokok dan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memperoleh bahan pokok dengan harga murah,” kata Eko.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Batu, Zadim Effisiensi mengatakan, dalam operasi pasar murah itu Pemkot Batu melalui Diskoperindag didukung oleh Bulog, Bank Jatim, Indomaret, Alfamart dan paguyuban pasar sayur Kota Batu.
“Operasi pasar murah ini akan terus dilakukan setiap pekan. Berlangsung hingga bulan puasa mendatang,” katanya.
Operasi pasar murah itu sebagai tindak lanjut dari hasil rapat pengendalian inflasi. Mengingat pemerintah pusat menginstruksikan kepada setiap Pemda untuk berperan dalam mengatasi lonjakan harga bahan pangan. Guna menjaga daya beli masyarakat.
“Bahan kebutuhan pangan yang dijual harganya bersaing dengan harga pasaran. Contohnya seperti harga cabai dijual Rp40 ribu per kilogram sementara di pasaran harganya masih Rp45 ribu per kilogram. Cabai yang dipasaran harganya Rp25 ribu, namun di operasi pasar murah dijual seharga Rp22 ribu,” bebernya.
Salah seorang pembeli, Ita menyampaikan, dirinya sangat senang dengan adanya pasar murah itu. Sebab banyak kebutuhan pokok yang tersedia dalam pasar murah itu. Selain itu harga jualnya juga lebih murah dari harga pasaran.
“Disini (pasar murah.red) harganya lebih murah. Bedanya jauh dari tempat belanja biasanya. Disini harga minyak goreng Rp 12 ribu perliter. Ditempat lain sudah tembus Rp 15-16 ribu perliter,” tuturnya.
Ita juga mengungkapkan, selain harga minyak goreng yang lebih murah. Harga kebutuhan pokok lain juga diobral di pasar murah itu. Contohnya seperti beras biasanya Dwi membeli di atas Rp 50 ribu untuk kemasan 5 kilogram. Sedangkan di pasar murah itu, harga beras didapati dengan harga Rp 42 ribu.
“Perbedaan harga kebutuhan pokok yang dijual mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 3.000 rupiah. Kami berharap operasi pasar murah ini bisa dilakukan setiap minggu,” tandasnya. (Ananto Wibowo)