![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2023/03/IMG-20230309-WA0025-1024x942.jpg)
Malang Post – Tak jelas keberlanjutan Liga 2 dan Liga 3 Indonesia tahun 2022-2023. Membuat mantan gelandang andalan Arema dan Timnas Indonesia mantap memilih gantung sepatu, dari dunia olahraga yang telah membesarkan namanya.
Ya, gelandang gaek asli Kota Batu yang pilih menyudahi karirnya dari dunia sepak bola, sebagai pemain profesional itu adalah Arif Suyono. Pemain yang moncer saat berseragam Singo Edan dan berhasil membawa Arema juara liga Indonesia tahun 2009-2010 itu, resmi gantung sepatu di usia 39 tahun.
Sebenarnya Keceng, sapaan akrab Arif Suyono sudah ingin berhenti bermain sepak bola sejak tahun 2021 lalu. Namun dirinya mengurungkan niat itu. Namun seiring berjalannya waktu, kemudian makin tak jelasnya keberlanjutan kompetisi, membuatnya semakin bulat untuk gantung sepatu.
Meski sudah menyatakan pensiun dari dunia si kulit bundar. Keceng tak mau jauh-jauh dari sepak bola yang telah digelutinya sejak puluhan tahun itu. Kini dia fokus melatih tim sepak bola Kota Batu, dalam persiapan Porprov Jatim tahun ini.
“Aktivitas saya sekarang fokus melatih tim sepak bola Kota Batu untuk persiapan menuju Porprov. Seleksi pemain sudah dilakuan. Dimana pada awal Februari lalu sudah ditentukan 25 pemain. Karena saya ini putra daerah asal Kota Batu maka ingin berkontribusi mengembangkan persepakbolaan disini,” kata Keceng.
Sebagai pelatih utama, dia menargetkan tim sepak bola Kota Batu minimal dapat lolos penyisihan grup dalam gelaran Porprov Jatim. Namun, dia optimis target itu dapat dilampaui hingga capaian yang terbaik.
“Itu harapan untuk Porprov, kalau harapan untuk Liga 2 bisa menguntungkan kedua belah pihak, baik pemain dan pengurus,” katanya.
Dia optimis, potensi generasi muda asal Kota Batu bisa mendukung pengembangan persepakbolaan Indonesia. Namun menurutnya, mentalitas para pemuda asal Kota Batu perlu diasah lebih tajam untuk menjadi pemain sepak bola profesional.
Sebagai informasi, selain melatih tim sepak bola Kota Batu, Keceng juga melatih akademi sepak bola milik anak mantan Wali Kota Batu, Ganis Rumpoko yakni Batu Football Academy (BAFA).
Sebelumnya, Keceng terakhir tercatat bergabung bersama klub PSMS Medan di Liga 2. Dia mengatakan, terakhir kali mengikuti latihan klub pada November 2022 lalu. Namun, kompetisi berhenti menjadi momen bagi dirinya yang merasa tepat untuk memilih pensiun.
“Teman-teman yang lain itu terakhir latihan setelah tahun baru, sekitar 8 Januari. Kalau jaga daya tahan tubuh saya stop, Insya Allah pensiun, fokus berkarir di kepelatihan,” kata pria pemilik Lisensi B AFC kepelatihan sepakbola.
Dia juga menyampaikan, saat ini untuk aktivitas para pemain PSMS Medan lainnya ada yang latihan sendiri untuk menjaga kondisi tubuhnya. Selain itu, juga ada beberapa pemain yang dipinjamkan di klub-klub Liga 1.
“Kalau para pemain (PSMS Medan) setahu saya belum dibubarkan masih diliburkan sementara sampai keputusan benar-benar fiks, kan juga ada wacana Liga 2 mau bergulir lagi,” katanya.
Sebenarnya, keinginan Keceng, sapaan akrabnya, untuk pensiun sudah lama sejak dirinya bermain di Persekat Kabupaten Tegal pada 2021 lalu. Namun, dia diajak pelatihnya I Putu Gede untuk bermain di PSMS Medan dan mengikutinya. (Ananto Wibowo)