Malang Post – Wakil Ketua PP sekaligus Ketua PD XIII GM FKPPI Jawa Timur, Agus Soerjanto menekankan, kader GM FKPPI harus bisa menjadi perekat persatuan bangsa di masa kini, Selasa (7/3/2023).
“Kini menjelang momen suksesi nasional, maka jangan sampai kita mudah terprovokasi dan terkoyak persatuan dan kesatuan kita, hanya karena dinamika demokrasi dalam berbeda pendapat dan pilihan suara,” tandas Agus Soerjanto, usai melantik pengurus PC GM FKPPI Kabupaten Malang, di Pendopo Agung Malang, Selasa (7/3) siang.
Ditegaskan, para kader GM FKPPI harus mampu menjadi perekat dinamika dalam masyarakat dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan.
Lebih dari itu, lanjutnya, kader GM FKPPI harus mampu mewujudkan aktualisasi diri dalam program kegiatan yang berpihak pada kehidupan sosial masyarakat sekitarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pertimbangan Pusat GM FKPPI, Ahmad Basarah, juga banyak menekankan amanat dan tantangan yang diemban pengurus dan kader GM FKPPI.
“Mari kita ubah paradigma (GM FKPPI) dari organisasi otot, menjadi mata dan telinga TNI/Polri serta otak organisasi. Yang artinya, kader GM FKPPI juga punya kesempatan masuk lembaga negara, dengan menjadi legislatif dan jadi bagian eksekutif (pemerintahan),” tandas Ahmad Basarah.
Dalam orasi kebangsaannya di hadapan kader GM FKPPI dan undangan yang hadir, Ahmad Basarah juga banyak menekankan empat pilar MPR RI.
“Bagi Saya, kata persatuan dan kesatuan adalah azimat, yang akhirnya bisa membuat Indonesia berdiri. Persatuan dan kesatuan ini bangsa dan negara, telah menyatakan bangsa ini dari penjajahan lima negara di masa silam,” ujarnya.
Sebaliknya, lanjut Basarah, perpecahan menjadi kelemahan yang gampang dimunculkan, dalam negara berbangsa dan bersuku-suku seperti Indonesia.
Karena itu, ia mengingatkan potensi politik devide at impera atau memecah belah dengan mengadu domba sesama bangsa masih rawan terjadi.
“Semangat 1928 (Sumpah Pemuda) harus dijaga. Tidak hanya sebagai bangsa dan warga negara, kader-kader GM FKPPI harus tetap mewaspadai politik adu domba jilid II, yang masih diembuskan pihak tak bertanggung jawab dengan merongrong Pancasila dan NKRI,” demikian pria yang juga Wakil Ketua MPR RI ini. (Choirul Amin – Ra Indrata)