Malang Post – Mengenal flora dan fauna secara langsung menjadi salah satu kegiatan belajar yang mengasyikkan. Tak jarang suara riuh murid taman kanak-kanak hingga sekolah dasar sering kali terdengar saat berkunjung ke Edupark Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Hal itu tidak lepas dari banyaknya aspek yang bisa dipelajari di sana. Mulai dari bagaimana merawat sapi, menanam, hingga berinteraksi denhan unggas dan lainnya.
Manajer Edupark Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) UMM, Riza Rahman Hakim, S.Pi, M.Sc mengatakan. Awalnya Edupark UMM merupakan laboratorium FPP.
Biasanya digunakan sebagai tempat praktikum para mahasiswa. Namun sejak tahun 2019, Edupark mulai menerima kunjungan dari skeolah-sekolah yang mengadakan outing class. Hal itu menjadi langkah untuk memperluas kebermanfaatan yang direncanakan.
“Pihak sekolah atau anak-anak tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Hanya dengan membayar biaya masuk 20.000 per orang, pengunjung yang datang dapat berwisata sambil belajar di empat area yang berbeda. Selain itu, pengunjung juga akan mendapatkan souvenir gratis yang bisa dibawa pulang,” ungkap Riza.
Lebih lanjut, Riza menjelaskan keempat area di Edupark UMM terdiri dari area agrofarm, animal farm, fish edupark dan UMM Bakery. Pengunjung atau anak-anak sekolah yang melakukan kunjungan akan diajak belajar tentang budidaya jamur, hidroponik, melihat proses pembuatan nata de coco serta melihat koleksi tanaman hias di green house.
Selain itu, pengunjung diajak melihat langsung berbagai hewan ternak dan cara merawatnya. Misalnya seperti domba, sapi, dan kambing. Bahkan juga ayam petelur close house hingga proses pembuatan gas dari kotoran sapi (biogas).
“Sedangkan di area fish edupark, kami ajak pengunjung untuk melihat ikan lele, nila, patin, koi, dan bagaimana budidayanya. Jadi selain menyenangkan, anak-anak juga mendapatkan pengetahuan dan wawasan baru,” katanya.
Terakhir, yakni area UMM Bakery. Di sana, pengunjung dapat melihat proses panjang pembuatan roti. Menariknya, proses tersebut dilakukan dengan cara yang lebih modern dan menerapkan ilmu teknologi pangan.
Pria asal Bojonegoro itu menyampaikan bahwa UMM menjadi satu-satunya kampus di Malang yang memiliki lab terpadu pertanian, peternakan dan perikanan di satu lokasi yang dijadikan sebagai edupark.
Sejauh ini, Edupark UMM banyak diketahui orang melalui mulut ke mulut. Oleh karena itu, banyak pengunjung yang datang dari sekolah-sekolah. Respon para pengunjung juga positif karena anak-anak bisa belajar dengan suasana yang lebih menyenangkan.
“Alhamdulillah, banyak sekolah yang terkesan dengan Edupark UMM. Guru-guru merasa sangat terbantu dalam proses belajar-mengajar anak-anak didiknya. Terutama terkait empat area yang disediakan Edupark UMM. Bahkan ada beberapa sekolah yang setiap semesternya selalu melakukan kunjungan kembali,” ungkap Riza.
Terakhir, ia berharap Edupark FPP UMM ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas. Bukan hanya bagi anak-anak sekolah saja, tapi juga bagi mereka yang ingin tahu lebih dalam tentang pertanian dan peternakan sekaligus pembuatan roti.
“Memang belum kami launchign secara resmi, tapi insya Allah dalam waktu dekat. Kami juga akna menambahkan beberapa fasilitas yang memudahkan agar semakin menarik untuk didatangi,” pungkasnya. (M Abd Rahman Rozzi-Januar Triwahyudi)