
Malang Post – Beragam cara dilakukan Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu, guna mempromosikan desa wisata yang hingga saat masih biasa-biasa saja peminatnya. Untuk mengenalkan desa wisata di Kota Batu, mereka menggelar Jambore Desa Wisata dan Asosiasi Kepariwisataan.
Kegiatan itu dilaksanakan di Rest Area Jalibar Desa Oro-oro Ombo, Kota Batu akhir pekan kemarin. Ajang itu digelar untuk menggeliatkan desa-desa wisata di Kota Batu. Sebab setelah semua desa/kelurahan di Kota Batu melaunching desa wisatanya beberapa tahun lalu. Hingga saat ini belum ada hasil yang memuaskan.
Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq menyatakan, jambore desa wisata baru pertama kali diselenggarakan tahun ini. Dalam event itu, seluruh paket wisata yang jadi unggulan setiap desa dihadirkan. Kemudian juga mempertemukan para pelaku pariwisata.
“Sebenarnya desa-desa wisata di Kota Batu punya keunggulan masing-masing yang sangat luar biasa. Kami akan suport dengan terus meningkatkan dari segi destinasi, ekonomi kreatif serta atraksi-atraksi pertunjukannya,” ujar Arief, Minggu, (5/5).
Menurutnya untuk memajukan desa wisata di Kota Batu. Perlu langkah kolaboratif dan integratif dalam membangun kualitas desa wisata. Sebab pengembangan pariwisata berbasis potensi desa bukan hanya ditanggung Disparta saja.
Namun juga perlu menggandeng seluruh elemen dari lintas sektor. Mulai daei OPD, pihak ketiga, dan melalui pendanaan dari CSR. Ppada tahun 2023 ini, Disparta menyediakan anggaran senilai Rp3 miliar.
Anggaran tersebut bakal dialokasikan untuk pengembangan destinasi, sarana prasarana dan infrastruktur. Nantinya besaran angka yang akan dikucurkan ke setiap desa/kelurahan bervariatif. Melihat skala prioritas dan kebutuhan masing-masing.
“Ini juga sebagai tindak lanjut instruksi dari Pj Wali Kota. Untuk mendukung pengembangan potensi wisata berbasis desa. Menyusul tren positif kunjungan wisata ke Kota Batu tahun sebelumnya,” katanya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyampaikan, lewat event jambore desa wisata dapat menjadi ajang saling mengenal potensi yang dimiliki antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Apalagi di setiap desa/kelurahan di Kota Batu punya keunikan dan karakteristik masing-masing.
“Dengan adanya hal tersebut, ini jadi keunggulan untuk memikat wisatawan,” katanya.
Lewat jambore desa wisata itu, diharapkan dapat mempromosikan desa/kelurahan wisata di Kota Batu. Mereka bisa mengetahui keunggulan wisata di masing-masing daerah yang begitu beragam.
“Selain itu, tentunya juga perlu diikuti dengan pembangunan infrastruktur. Sehingga wisatawan yang datang ke desa wisata bisa terjamin kenyamanannya. Hal tersebut akan kami bahas dengan DPRD Kota Batu agar infrastruktur bisa lebih diperhatikan,” tandasnya. (Ananto Wibowo)