
Malang Post – Terhitung sekitar dua pekan lagi, umat muslim akan menjalankan ibadah puasa Ramadan 1444 H. Karena itu, untuk mencegah inflasi di bulan suci. Pemkot Batu mulai meramu sejumlah strategi.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai telah menggelar rapat koordinasi terbatas bersama 18 kepala OPD akhir pekan kemarin. Jelang Ramadan dan Idul Fitri merupakan saat krusial inflasi melonjak naik. Terutama Kota Batu sebagai kota wisata, dimana saat Ramadan kondisi pariwisata diprediksi akan menurun.
“Oleh karena itu, gerakan bersama ini diharapkan mampu mengantisipasi terjadinya lonjakan harga kebutuhan pokok. Sebab dikhawatirkan akan meningkatkan laju inflasi daerah dan mengurangi daya beli masyarakat,” ujar Aries, Minggu, (5/3).
Rapat koordinasi itu terpaksa harus digelar saat akhir pekan. Menurutnya hal tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi kondisi yang akan datang. Sebab kondisi Kota Batu adalah kota yang mengandalkan pariwisata.
“Di bulan Ramadan jumlah wisatawan pasti turun dibanding bulan biasanya. Oleh sebab itu, jelang bulan suci Ramadan perlu mengantisipasi kondisi perekonomian, sehingga tidak menurun. Karena itu perlu adanya langkah-langkah antisipasi,” tuturnya.
Kata Aries, melalui rapat koordinasi itu diharapkan dapat menentukan sejumlah langkah strategis terkait pengendalian inflasi. Utamanya dalam hal menjaga harga agar tetap stabil. Sehingga dapat mengantisipasi kenaikan laju inflasi jelang Ramadan. Terutama menjaga daya beli masyarakat selama Ramadan, sehingga dapat memenuhi kebutuhkan pokoknya.
Dalam rapat koordinasi itu, menghasilkan empat program strategis yang akan dilaksanakan Pemkot Batu. Pertama mengadakan pasar murah di semua wilayah kecamatan dan desa secara bergiliran sesuai waktu yang sudah ditentukan.
Kedua, menyalurkan bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan terutama menjelang dan di saat bulan suci Ramadhan. Ketiga, melibatkan seluruh stakeholder untuk peduli sesama selama bulan suci Ramadhan. Dengan mengumpulkan zakat infaq dan shodaqoh melalui Baznas, agar dapat menyalurkan bantuannya kepada masyarakat.
Keempat, menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di pasaran dengan menggelar operasi pasar dan simak pasar termasuk ke distributor bahan pokok. Dengan demikian, dipastikan tidak ada penimbunan stok barang kebutuhan yang mengakibatkan kenaikan harga kebutuhan pokok.
“Kami berharap semua OPD bersama-sama melakukan upaya antisipatif ini. Termasuk bekerjasama dengan instansi vertikal dan lembaga terkait lainnya. Bertujuan agar semua turut serta menjaga stabilitas harga dan mendorong daya beli masyarakat secara luas,” jelasnya.
Lebih lanjut, akan ada sejumlah kegiatan yang akan dilaksanakan selama bulan penuh berkah itu. Diantaranya melaksanakan kegiatan Safari Ramadan di sejumlah kelurahan dan desa. Safari Ramadan kali ini akan digelar berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Dalam Safari Ramadan itu akan dibarengi dengan rangkaian kegiatan pasar murah dan juga penyerahan bantuan. Baik bantuan dari pemerintah maupun pihak swasta, bagu masyarakat yang membutuhkan,” tutupnya. (Ananto Wibowo)