Malang Post – Dari 87 usulan program Musrenbang tahu 2022 Kecamatan Junrejo. Hanya 12 program usulan yang direalisasikan oleh Pemkot Batu. Dari 12 usulan yang terealisasi itu, nilai anggarannya hanya sebesar Rp 2 miliar.
Camat Junrejo, Dian Sarawati menyatakan, meski usulan program lewat Musrenbang masih minim yang direalisasikan oleh OPD Pemkot Batu. Namun Musrenbang perlu dilakukan setiap tahun. Sebab melalui kegiatan itu, merupakan sebuah bentuk dari suatu tahapan.
“Dari 12 kegiatan usulan Musrenbang yang terealisasi itu total anggarannya Rp 2 miliar. Namun secara keseluruhan, ada 131 kegiatan yang dilakukan Pemkot Batu di Kecamatan Junrejo pada tahun 2022, dengan total anggaran Rp 34 miliar,” papar Dian, Rabu, (22/2).
Dari 131 kegiatan yang terealisasi itu, selain berasal dari usulan dalam Musrenbang. Juga terdapat realisasi kegiatan dari usulan masyarakat yang disampaikan langsung kepada OPD terkait dan juga pokok pikiran (pokir) anggota DPRD Kota Batu.
“Kami berharap karena usulan dari Musrenbang masih sedikit yang terealisasi. Pihak DPRD bisa membantu kami melalui pokir dewan. Sehingga usulan prioritas yang telah disampaikan bisa diakomodir dan dilaksanakan,” jelasnya.
Pihaknya menyadari terbatasnya realisasi kegiatan di daerahnya karena terbentur jumlah anggaran. Tentunya Pemkot Batu juga harus memilih program prioritas yang perlu didahulukan. Untuk rencana pembangunan tahun 2024. Lewat Musrenbang kali ini, pihaknya mengusulkan 71 kegiatan prioritas yang diharapkan bisa diakomodir dam dituangkan dalam RKPD Kota Batu tahun 2024.
Dari total usulan tersebut, rinciannya Desa Tulungrejo 7 usulan, Beji 8 usulan, Mojorejo 13 usulan, Junrejo 6 usulan, Pendem 8 usulan, Telekung 8 usulan dan Kelurahan Dadaprejo 21 usulan.
“Sebenarnya ada 421 usulan dari desa dan kelurahan. Kemudian saat pra Musrenbang didapati 71 usulan prioritas. Kami berharap dari jumlah usulan tersebut dapat diakomodir oleh OPD teknis,” harapnya.
Dian memaparkan, usulan paling banyak dalam Musrenbang Kecamatan Junrejo berupa usulan pembangunan infrastruktur. Dari 71 usulan prioritas itu, total anggaran yang diperlukan Rp 25 miliar.
Anggota DPRD Kota Batu, Sudiono menyampaikan, Musrenbang sebagai wadah masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan saran pembangunan kepada Pemkot Batu. Lewat Musrenbang juga merupakan suatu proses dalam perencanaan.
“Musrenbang merupakan momentum bagi masyarakat untuk mengetahui isu strategis. Serta memahami permasalahan daerah. Sehingga program pembangunan bisa terarah,” katanya. Menurutnya masyarakat punya posisi penting dalam pelaksanaan pembangunan. Sebab masyarakat paling tahu kebutuhannya. Tentunya juga harus mengedepankan asas demokrasi dan tidak mengedepankan ego sektoral yang mengutamakan kepentingan pribadi.
Sementara itu, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan, Musrenbang akan lebih efektif jika pihak DPRD dan tokoh masyarakat turut memberikan arahan. Sehingga Musrenbang bisa button up atau dari bawah ke atas.
“Ada banyak hal yang perlu diangkat bersama. Kecamatan adalah bagian dari kota. Maka harus terus disinergikan. Karena jika dilihat di tingkat kota semua makmur-makmur saja. Tapi jika sudah ditingkat bawah kondisinya sudah berbeda.
Harus ada program dan strategi yang harus diatasi bersama,” tuturnya. Aries juga menegaskan, setelah Musrenbang usulan tak boleh berhenti begitu saja. Setiap usulan harus ditindaklanjuti oleh OPD terkait.
“Saya dengar dari kelurahan dan desa sudah mengusulkan beberapa tahun. Tapi hingga saat ini belum juga diangkat. Oleh sebab itu setiap Musrenbang, kepala OPD saya wajibkan hadir. Tidak boleh diwakilkan. Agar mereka bisa mendengar langsung,” tandasnya. (Ananto Wibowo)