
Malang Post – Informasi adanya operasi tangkap tangan (OTT) kepada pejabat BPN Kabupaten Malang. Berinisial W, pindahan dari BPN Kota Batu. Saat ini menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) Pendaftaran di BPN Kabupaten Malang. Ternyata benar-benar terjadi.
OTT dilakukan Tim Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Tanah, Selasa (21/02/2023) kemarin. Pada 11.00-13.00 WIB di kantor setempat. Barang bukti yang diamankan, uang tunai Rp.40 juta.
Hanya saja pihak ATR/BTN Kabupaten Malang, terkesan menutupi peristiwa tersebut.
Padahal W sendiri, sudah ditetapkan sebagai tersangka, sekaligus ditahan di Mapolresta Makota. Untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.
Kepastian itu disampaikan Kasat Reskrim Polresta Makota, Kompol Bayu Febrianto Prayoga. Disebutkan pula, OTT itu dilakukan di kantor ATR/BPN Kabupaten Malang, di Jalan Kawi, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
“OTT dilakukan berdasarkan keterangan dari korban. Ketika mengurus proses Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB). Berkasnya tak kunjung selesai hingga 6 bulan lamanya. Korban pun melaporkan karena disinyalir ada upaya pemerasan,” terang Kompol Bayu.
Oknum ATR/BTN tersebut, jelasnya, meminta uang Rp85 juta. Untuk memperlancar proses pengurusan SHGB. Yang disampaikan saat korban menagih berkas miliknya.
Dari tangan tersangka, Tim Satgas Anti Mafia Tanah mengamankan barang buktinya, berupa uang tunai Rp40 juta.
“Tersangka terancam Pasal 12 E UU RI no. 20/2001 atas perubahan no.31/1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. Ancaman hukumannya minimal 4 tahun penjara dan maksimal 20 tahun. Denda minimal Rp200 juta dan maksimal Rp1 miliar,” pungkasnya. (Iwan – Ra Indrata)