Malang Post – Rencana pembangunan cold storage kembali bergulir pada tahun 2023 ini, setelah kandas rencana pembangunannya pada tahun 2022 lalu.
Untuk membangun kulkas raksasa itu, Pemkot Batu telah menyisihkan anggaran sebesar Rp 12,3 miliar. Lokasi yang dipilih untuk dibangun cold storage masih sama dengan rencana sebelumnya. Yakni berada di Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
Walaupun sebelumnya mendapatkan penolakan dari warga setempat. Proyek yang digagas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu itu sebenarnya masuk dalam RPJMD Kepala Daerah Kota Batu 2017-2022. Namun, karena keterbatasan waktu, pengerjaannya ditunda dan digeser dalam proyek strategis daerah (PSD) 2023-2026.
Sekda Kota Batu, Zadim Effisiensi menyatakan, karena pembangunan cold storage gagal terlaksana pada tahun 2022 kemarin. Maka pembangunan cold storage bakal dilakukan tahun 2023 ini.
“Cold storage yang akan dibangun rencananya memiliki kapasitas 300 ton. Dipergunakan menampung hasil pertanian para petani Kota Batu. Sehingga saat panen raya tiba dan harga jualnya turun. Mereka bisa menyimpan hasil panen di cold storage,” ujar Zadim.
Lahan yang akan dimanfaatkan sebagai pembangunan cold storage luasnya sekitar 5000-6000 meter persegi dari luas keseluruhan 10,2 hektare. Secara teknis pengerjaan proyeknya ditangani Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Perumahan (DPKPP).
Pembangunan cold storage, diyakini Pemkot Batu sebagai strategi jitu untuk mengantisipasi anjloknya harga sayur dan buah saat panen raya. Hadirnya cold storage juga membawa dampak menggerakkan perekonomian warga melalui zona perekonomian baru di Kelurahan Dadaprejo semacam eduwisata.
Zadiem menambahkan, proyek lainnya yang akan dikerjakan tahun 2023 ini yakni revitalisasi Stadion Gelora Brantas. Serta melanjutkan pembangunan tahap kedua SMPN 7 Kota Batu yang terletak tak jauh dari lokasi pembangunan cold storage.
Pada tahap kedua pembangunan SMPN 7 Kota Batu diperkirakan menelan anggaran Rp 7 miliar.”Selain itu ada rencana pembangunan art center Kota Batu yang diperkirakan menelan anggaran Rp 20 miliar. Kemudian ada juga pembangunan trotoar Jalan Panglima Sudirman Rp 3,4 miliar. Pemkot juga akan melakukan pembangunan jalan tembus Metro- Sidomulyo senilai Rp 5,8 miliar,” bebernya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Batu Nurochman menegaskan, pihaknya meminta kegagalan pembangunan proyek tahun lalu tak terulang di tahun ini. Karena proyek 2023 sudah dianggarkan dan direncanakan sedemikian rupa.
“Kami tidak ingin ada satu kegiatan gagal di tahun 2023,” tegasnya. Dia menambahkan, ini menjadi tanggung jawab eksekutif untuk memastikan rencana pembangunan tuntas 100 persen.
Saat ini mereka tak ada alasan lagi, anggaran difokuskan untuk penanganan Covid-19. Karena pandemi telah melandai dan wabah PMK bisa ditangani. “Semua harus selesai sesuai kesepakatan di pembahasan APBD 2023,” tandasnya. (Ananto Wibowo)