Malang Post – Membumikan Islam Berkemajuan, Memajukan Kota Batu. Perempuan Berkemajuan, Mencerahkan Kota Batu. Tema luar biasa itu diusung oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Batu dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke 5, Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Batu.
Musda ke 5 itu dilaksanakan di Kusuma Agrowisata, Sabtu, (18/2). Dimana salah satu agendanya utamanya melakukan pemilihan pengurus Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Batu periode 2022-2027.
Ketua Panitia Musda, Edong Sya’ban menyatakan, pemilihan pengurus itu mundur karena pandemi Covid-19. Mekanisme awal pemilihan calon pengurus, dimulai usulan dari masing-masing pimpinan daerah di Kota Batu.
“Setiap ranting mengusulkan nama-nama calon. Kemudian nama-nama itu direkap oleh Panlih (panitia pemilihan.red). Setelah direkap nama-nama tersebut diverifikasi mana yang lolos dan memenuhi syarat,” tutur Edong.
Total ada 45 orang yang diusulkan maju menjadi calon pengurus Muhammadiyah. Namun setelah dilakukan verifikasi, hanya menyisakan 28 nama. Nama-nama yang lolos itu, tidak semuanya gugur karena tidak memenuhi syarat.
Namun ada yang diusulkan dan memenuhi syarat namun tidak bersedia dicalonkan. “Nanti dari 28 nama itu, yang terpilih jadi anggota pimpinan Muhammadiyah sebanyak 11 orang. Sedangkan untuk Aisyiyah total calonnya ada 43 orang dan yang akan dipilih jadi anggota pimpinan 9 orang,” jelasnya.
Ketua PDM Kota Batu, Abdul Manaf menambahkan, Musda Muhamadiyah dan Aisyiyah merupakan salah satu momentum yang paling ditunggu-tunggu. Dalam pemilihan kepengurusan kali ini berbeda dengan sebelumnya. Pemilihan kali ini sudah menggunakan teknologi E-votting.
“Pemilihan kali ini menggunakan E-votting. Jika berjalan lancar dalam hitungan menit hasilnya sudah muncul,” tuturnya. Manaf menerangkan, dalam pemilihan ini, masing-masing pemegang hak suara harus memilih 11 nama dari 28 calon agar suaranya dinyatakan sah. Sedangkan ketika ada pemilik suara yang memilih kurang dari 11 atau bahkan lebih. Secara otomatis suara itu dinyatakan tidak sah.
Setelah itu, suara sah akan dilakukan perhitungan. Siapa nama yang paling banyak mengumpulkan suara hingga 11 orang. Setelah selesai perhitungan, pengurus terpilih akan langsung melakukan rapat pleno. Guna menentukan siapa ketua dan sekretarisnya.
“Di Muhammadiyah orang yang dapat suara terbanyak berhak mendapatkan setengah hak veto. Namun orang yang punya suara terbanyak itu belum tentu jadi ketua,” ujarnya. Total pemegang hak suara dalam musda tersebut sebanyak 85 suara. Mereka yang punya suara untuk memilih diantaranya adalah pimpinan daerah lama, tiga suara dari masing-masing cabang, tiga suara dari ranting dan organisasi otonom.
“Dalam musda ini saya tidak ikut serta mencalonkan. Saya berikan kesempatan regenerasi kepada yang lain, karena saya sudah lama berada di kepemimpinan Muhammadiyah,” katanya. Dia berharap, lewat musda ini dapat menghasilkan pengurus terbaik. Lebih baik dari pengurus sebelumnya. Sehingga dapat membawa Muhammadiyah lebih baik lagi.
“Kami berharap lewat program-programnya dapat memajukan Muhammadiyah di berbagai sektor. Mulai dunia pendidikan, kesehatan dan juga dapat membawa warganya untuk menjadi lebih baik lagi dalam bermasyarakat,” kata Munaf.
Sementara itu, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyambut baik dengan adanya regenerasi kader Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Batu. Menurutnya Muhammadiyah telah memberikan kontribusi luar biasa dalam masyarakat. Utamanya di bidang pendidikan dan kesehatan.
“Tanpa pembangunan yang luar biasa ini, kita semua tidak akan hidup dengan kesejahteraan dan kemakmuran seperti saat ini,” tuturnya. Melalui tema yang diusung tersebut, menurut Aries itu merupakan sebuah ikhtiar untuk menjadikan Kota Batu lebih baik lagi. Untuk mewujudkan tema tersebut, perlu peran serta dari seluruh kader Muhammadiyah dan Aisyiyah. (Ananto Wibowo)