Malang Post – Pemilu serentak 2024 bukan hanya gawenya KPU, Bawaslu dan Parpol saja. Akan tetapi pesta demokrasi itu merupakan gawenya seluruh masyarakat Indonesia.
Karena itu tepat setahun jelang Pemilu 2024, masyarakat diajak untuk mensukseskan dan mengawasi pesta demokrasi itu.
Ketua Divisi Pencegahan dan Hubal Bawaslu Kota Batu, Yogi Eka Chalid menyatakan, dalam hal pengawasan Pemilu, Bawaslu tak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan seluruh elemen masyarakat. Sebab itu, pihaknya meluncurkan dua program dalam hal pengawasan Pemilu.
“Melalui program itu merupakan sebuah peringatan mulai dari penyelenggara Pemilu, elemen masyarakat, pemantau Pemilu dan pegiat Pemilu untuk sama-sama memiliki semacam early warning. Guna melakukan pengawasan Pemilu secara partisipatif,” ujar Yogi, Selasa, (14/2).
Lewat dua program yang diluncurkan itu, yakni komunitas digital pengawasan partisipatif jarimu awasi Pemilu dan posko kawal hak pilih, Yogi mengajak seluruh elemen masyarakat agar lebih sadar terhadap pengawasan tahapan Pemilu. Terutama terhadap hak pilihannya.
“Maka dari itu, kami luncurkan posko tersebut. Sehingga masyarakat bisa melaporkan apabila terjadi masalah. Contohnya apabila ada anggota keluarganya tidak tercatat ke dalam daftar pemilih. Maka silahkan datang ke Bawaslu kemudian melaporkan melalui posko kawal hak pilih,” ujarnya.
Posko kawal hak pilih itu didirikan jadi satu di Kantor Bawaslu Kota Batu, Jalan Bukit Berbunga, Sidomulyo. Selain itu juga bisa melaporkan di Panwaslu tingkat kecamatan maupun di tingkat desa/kelurahan.
Lebih lanjut, untuk komunitas digital jarimu awasi Pemilu. Yogi menjelaskan, program tersebut merupakan sebuah program digital. Tujuannya untuk memperkuat literasi, jejaring informasi dan penguatan Polisi digital.
“Kami tahu, bahwa Pemilu ini sangat terancam oleh hoax, berita bohong, hasutan, adu domba dan lainnya. Karena itu, dengan adanya jarimu awasi Pemilu, klarifikasi secara cepat bisa dilakukan sejak dini,” jelas Yogi.
Dengan adanya aplikasi tersebut, juga bertujuan untuk meredam terjadinya pelanggaran hak pilih, politik uang dan lain sebagainya. Bawaslu Kota Batu menegaskan, akan terus mengawal dan melawan poltik uang.
Yogi menjelaskan, bagaimana cara kerja jarimu awasi Pemilu. Masyarakat bisa mengakses melalui website jarimu awasi Pemilu, kemudian langsung membuat dan mendaftarkan akunnya. Setelah itu akan diperoleh verifikasi email atau lewat nomor handphone.
“Melalui website tersebut, masyarakat bisa mengetahui aturan-aturan Pemilu. Kemudian juga bisa digunakan untuk melaporkan dugaan pelanggaran Pemilu dan semacamnya di website tersebut,” bebernya.
Hadirnya layanan tersebut, merespon digitalisasi yang sangat mendominasi di era sekarang ini. Sehingga perlu pengawasan baik di dunia nyata maupun pengawasan di dunia maya. Ketua KPU Kota Batu, Mardiono mengatakan, dengan diluncurkannya dua program tersebut.
Menurutnya Bawaslu bisa melakukan pengawasan lebih melekat lagi. Melalui posko kawal hak pilih dan jarimu awasi Pemilu.
“Walaupun pasukan milik Bawaslu tidak sebanyak KPU. Mereka pasti akan bekerja dengan baik. Sebab sepanjang jalannya Pemilu, KPU tak bisa berjalan sendiri. Dimana mungkin saja ada anggota yang tergoda dan mencederai politik.
Tapi ketika Bawaslu mengawasi dibantu dengan aktivis organisasi dan masyarakat. InsyaAllah Pemilu 2024 akan berjalan lebih baik lagi dibanding dengan Pemilu sebelumnya,” tandasnya. (Ananto Wibowo)