
Malang Post – Dari data yang dirilis Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Calon Ketua Koni Kota Malang, ada 53 cabang olahraga, yang memiliki hak suara. Untuk memilih Ketua Koni Kota Malang.
Salah satu bakal calon Ketua Koni Kota Malang, R. Djoni Sudjatmoko, pada pukul 13.45 WIB tadi, secara resmi mendaftarkan diri. Dengan membawa 37 surat dukungan dari cabang olahraga, yang menginduk pada Koni Kota Malang.
Senin (23/1/2023) pada pukul 16.00 WIB, pendaftaran resmi ditutup. Setelah sempat dibuka mulai Senin (16/1/2023) lalu. Yang itu berarti, adalah hari terakhir bakal calon harus menyerahkan berkar-berkas administrasi pendaftaran.
“Insya Allah jumlah itu (37 surat dukungan, Red.) akan bertambah. Karena ada beberapa cabor, yang berjanji akan menyerahkan surat dukungan tambahan.”
“Ini adalah amanah buat saya. Dan jumlah itu sudah mayoritas. Dengan harapan dari kawan-kawan yang memberikan amanah, agar bisa meningkatkan prestasi olahraga di Kota Malang,” ujar Djoni, usai menyerahkan berkas administrasi pendaftaran, di kantor Koni Kota Malang.
Berkas itu, diterima langsung Ketua TPP, Danny Agung Prasetyo. Didampingi enam anggota Ceretaker Koni Kota Malang. Termasuk Ketua Caretaker, Wasto.
Djoni mengakui, amanah itu bukan bekerjaan ringan. Karenanya, seandainya dalam Musyawarah Olahraga Kota Luar Biasa (Musorkotlub) Koni Kota Malang, pada 30 Januari nanti, pihaknya terpilih menjadi Ketua Koni, pemilik NK Café ini bakal berjibaku, untuk melaksanakan amanah dari para cabor.
Salah satu tugas utama dan pertama yang harus dilakukan Ketua Koni, adalah mempersiapkan atlet Kota Malang, untuk berlaga dalam Porprov VIII Jatim. Yang akan digelar pada September 2023 mendatang. Di Sidoarjo, Kota dan Kabupaten Mojokerto, serta Jombang.
Target yang akan diusung Djoni, adalah minimal mempertahankan posisi runner up, yang diraih Koni Kota Malang, pada Porprov VII di Bondowoso, Situbondo, Jember dan Lumajang.
“Tapi mimpinya adalah mengalahkan Surabaya.
Kenapa saya bilang masih mimpi, karena waktunya terlalu mepet. Hanya saja di Porprov berikutnya, mimpi itu akan menjadi target Koni Kota Malang,” tandas pengusaha properti ini.
Selain itu, ujar pria yang berdomisili di Kecamatan Lowokwaru ini, komunikasi dengan para cabor akan terus ditingkatkan. Karena, Malang Raya ada peluang besar untuk mengambil proporsi, sebagai kota wisata yang berbasis olahraga dan ketahanan pangan. Sementara dua sektor itu belum diambil daerah yang lain.
“Artinya, bagaimana bisa memindahkan Senayan dan dijadikan lebih baik lagi. Pendukungnya, Malang Raya ini memiliki berbagai karakter. Mulai budaya, heritage dan pendidikan untuk dijual keluar. Untuk memancing orang datang ke Malang Raya. Sebagai kota pendidikan dan wisata, yang berbasis sport dan ketahanan pangan,” imbuhnya.
Kondisi tersebut, sebut Djoni, sangat cocok dengan karakter dari lingkungan di Malang Raya. Hingga nanti goalnya, tidak hanya prestasi dalam Porprov maupun PON hingga Internasional. Yang bisa diambil dengan adanya kebersamaan.
“Harapannya jika rencana itu diamini oleh seluruh pemerintah daerah di Malang Raya, setiap Sabtu dan Minggu, bisa ada perhelatan-perhelatan olahraga atau even. Yang bisa diikuti maupun dilihat oleh wisatawan yang hadir,” beber Pembina PWI Malang Raya ini.
Jika kondisi itu bisa teralisasi, Djoni optimis pemerintah pusat, pasti akan melepas even-even nasional ke Kota Malang. Sepanjang mendapat dukungan dari legislatif maupun eksekutif. Karena secara ekonomi, akan sangat luar biasa imbasnya pada masyarakat Kota Malang. (Ra Indrata)