Malang Post – Mengawali tahun 2023 ini, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Malang, langsung bergerak. Mendistribusikan bantuan untuk perorangan ataupun kelembagaan. Kali ini yang diserahkan senilai Rp142,5 juta. Yang merupakan Dana Zakat Infaq dan Sedekah (ZIS) dari ASN di lingkungan Pemkot Malang. Untuk kebutuhan 37 jenis bantuan dari hasil proposal yang masuk.
Ketua BAZNAS Kota Malang, Sulaiman menjelaskan, dari 37 jenis itu, untuk kepentingan pendidikan (beasiswa), kesehatan, belasan tempat ibadah, seperti masjid dan musala. Serta bantuan pembuatan kaki palsu, ditambah bantuan bedah rumah.
“Kami akan terus memaksimalkan dukungan ZIS, yang digali dari ASN di lingkungan Pemkot Malang, agar lebih besar lagi. Termasuk dari sektor pertanian dan perkebunan dan lainnya,” ujar Ketua BAZNAS Kota Malang, Sulaiman, Rabu (11/1/2023).
Target yang dipasang, jelasnya, setiap tahun minimal BAZNAS bisa mengelola ZIS Rp3,5 miliar. Karena pada 2021 lalu, BAZNAS mampu mengelolanya Rp4,2miliar. Yang setahun sebelumnya, ada pada kisaran Rp3 miliar. “Pada 2022 kemarin, kendati BAZNAS dari penerimaan ZIS hanya Rp 760 juta. Akan tetapi, untuk pendistribusiannya, bisa mencapai hingga Rp 2,5 miliar,” tambahnya.
Diakuinya, dalam mengelola dana ZIZ, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan BAZNAS. Utamanya mengintegrasikan lpengelolaan ZIS dari swasta, yang lebih kuat lagi. Termasuk memperbanyak dan penguatan pembentukan unit pengelola zakat (UPZ) di setiap kelurahan. Jika itu bisa dilakukan, Sulaiman optimis pada 2023, pengelolaan ZIS senilai Rp3,5 miliar bisa dicapainya.
Sementara itu Sekkota Malang, Erik Setyo Santoso, yang mewakili Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan, sebagai mitra kerja, BAZNAS dinilai sangat efektif keberadaannya bagi Pemkot Malang. Karena sangat membantu penanggulangan problem di masyarakat. “Semisal, ketika anggaran Pemkot Malang belum bisa teralirkan, dikarenakan aturan regulasi. BAZNAS bisa berperan di sana. Semoga apa yang dikelola oleh BAZNAS, tidak melulu pada ASN. Tapi bisa dari masyakarat langsung,” ujar Erik.
Dia pun lantas menyinggung Rakornas Sekda di Padang, beberapa waktu lalu. Yang menyebut potensi ZIS sebagai sebuah isu strategis. Karena memiliki potensi luar biasa. Untuk bersama-sama mendorong mewujudkan penggalian ZIS lebih masif lagi.
“Kita diberi Allah SWT karunia rejeki. Menjadikan kita memiliki harta lebih. Gemar membayar ZIS, baik dikala senang atau susah, akan turut peduli. Serta bisa berbagi kebahagiaan terhadap warga kurang mampu. Sekaligus menumbuhkan kepercayaan masyarakat yang gemar membayarkan ZIS,” tambahnya.
Salah seorang penerima bantuan bedah rumah, Siti Melika (26), warga Kelurahan Lesanpuro, Kedungkandang. Merasa bersyukur dan senang, setelah mendapatkan bantuan dari BAZNAS. Dia pun bisa hidup lebih tenang bersama suami dan anaknya.”Sebelumnya kami hanya mampu kontrak. Alhamdulillah, kini bisa menempati rumah sendiri. Kondisinya waktu itu banyak yang bocor dan airnya kurang layak. Tapi setelah dibedah, kami saat ini lebih tenang dan nyaman selanjutnya,” ucap Siti Melika kepada Malang Post. (Iwan – Ra Indrata)