Malang Post – Menjelang Natal 2022 dan liburan sekolah semester ganjil. Sekaligus liburan Tahun Baru 2023, kurang dari beberapa hari lagi.
Pemerintah pusat hingga di daerah, melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Dishub, berupaya keras mengantisipasi terjadinya lonjakan angka kendaraan di jalan.
Analisa atau prediksi dari Kemenhub, di Malang Raya bakal mengalami lonjakan mencapai sekitar 1,19 juta orang. Sementara angka di Jawa Timur, sekitar 7,7 juta orang.
Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, Kamis (22/12/2022) menyebut, untuk mengantisipasi serta mengurai terjadinya kemacetan, bakal berkolaborasi dengan Polres setempat. Khususnya Satlantas, untuk melakukan upaya antisipasi dengan cara rekayasa lalu lintas.
“Titik rawan kemacetan di Kota Malang sendiri, ada belasan titik. Antara lain, di simpang MCC, simpang UB, simpang Dinoyo dan persimpangan lainnya. Belum lagi, di Alun-Alun Merdeka, Jalan Pasar Besar serta di pusat perbelanjaan atau keramaian lainnya,” sebut Widjaja kepada Malang Post.
Apalagi untuk Nataru 2022/2023 di Malang Raya, katanya, bakal terjadi lonjakan pergerakan kendaraan. Baik roda dua atau empat. Dibanding dengan 2021 kemarin.
Karenanya perlu antisipasi lebih dini. Termasuk, mengantisipasi tempat-tempat wisata di Kota Malang. Tempat tersebut berpotensi mengalami lonjakan juga, saat liburan berlangsung. Termasuk meminimalisir terjadinya kecelakaan lalulintas.
“Kami pun mesti mengimbau dengan sangat, kepada masyarakat semuanya. Supaya ikut mewaspadai terhadap bencana alam, yang sulit diprediksi. Patut menjadi perhatian bagi semuanya,” tegasnya.
Dishub dan Polres setempat. Dibantu dengan personil dari Pemda, juga dari para relawan, juga bakal Siap ikut mengamankan di pos-pos yang yang tersedia.
Seperti pos pengamanan dan pos pelayanan, yang dibuatkan oleh pihak terkait. Juga dibantu dengan pemantauan dari Area Traffic Control System (ATCS) atau CCTV, di setiap perempatan (lampu merah) yang sudah terpasang. (Iwan – Ra Indrata)