Malang Post – Jika tidak ada perubahan, Sabtu (17/12/2022) pagi, Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) KONI Kota Malang, bakal digelar di Hotel Savana.
Hingga saat ini, ada dua nama yang mengemuka dalam musyawarah empat tahunan itu, yang akan maju menjadi Ketua Umum KONI Kota Malang. Yakni sang incumbent, Edy Wahyono dan Djoni Sudjatmiko.
Ketua Cabor Esport Indonesia (ESI) Kota Malang, Dr. Nurcholis Sunuyeko, buka suara terkait Musorkot KONI Kota Malang. Yang akan memilih Ketua Umum. Diharapkan, KONI Kota Malang nantinya, harus dipimpin sosok yang mempunyai keinginan untuk perubahan.
Rektor IKIP Budi Utomo itu menilai, Ketum KONI nantinya yang terpilih, harusnya punya pengalaman untuk memanajemen orang banyak.
“Sebab saat menjadi Ketum KONI, orang itu harus mengakomodir banyak kebutuhan orang untuk memajukan prestasi olahraga.”
“Iya di dua sosok itu ada. Pak Edi, lumayan bagus. Tapi Pak Djoni ini membuktikan, dia adalah pengusaha yang memungkinkan juga bisa membawa KONI melangkah ke depan lebih maju,” tuturnya, Jumat (16/12/2022).
Seperti diketahui, Djoni mengajukan diri sebagai calon Ketum KONI Kota Malang, karena mendapat dukungan dari sejumlah cabang olahraga.
Djoni memiliki track record yang bagus, dalam mengembangkan usahanya sebuah kafe bernama NK Kafe. Dia juga menambahkan sisi olahraga di kafenya, yang terletak di Karangploso, Kabupaten Malang.
Contohnya adalah dengan membuat lapangan
sepak bola mini, hingga jogging track. Itu semua dibangun karena rasa perhatiannya ke olahraga.
Sementara Edi meskipun terdapat catatan, seperti dugaan penggunaan atlet yang berdomisili di luar Kota Malang, dalam kepemimpinnya mampu membawa kontingen Kota Malang di posisi dua Porprov Jatim 2022.
Selain manajemen yang bagus, Sam Rektor juga menilai, Ketum KONI itu harus mandiri secara finansial. Sebab, dia tidak ingin adanya sejumlah kepentingan nantinya saat menjabat.
“Kalau saya menilai sosok itu harus mandiri ya. Jadi tidak ada intervensi darimana-mana,” kata dia.
Kemandirian secara finansial itu penting. Sebab, Sam Rektor melanjutkan, Ketum KONI Kota Malang nantinya harus fokus untuk memajukan prestasi saja.
“Tidak diganggu intervensi siapapun. Semuanya dilakukan untuk kemajuan prestasi,” tuturnya.
Sementara itu, dari kedua calon yang mandiri secara finansial, Sam Rektor tidak tahu pasti.
Alasannya keduanya belum bersilaturahmi kepadanya secara langsung.
Namun dari pendapatnya sosok Djoni sudah terbukti dengan bisnisnya yang sukses seperti NK Kafe.
“Ya Pak Djoni sudah sukses. Tapi siapa yang saya pilih ya yang bisa mendekati saya dengan baik-baik,” tuturnya.
Dia mewakili ESI punya usul. Jika memang ada dua calon, dia ingin dua orang itu sama-sama memimpin KONI Kota Malang. Usul ini ia lontarkan karena banyak pembicaraan agar Edi dan Djoni dipilih sama-sama secara musyawarah.
Untuk posisi Ketum KONI Kota Malang, Sam Rektor, usul diberikan ke Djoni.
“Biar ada pembaruan. Jajal (mencoba) saja. Dan wakilnya Pak Edy. Kan dia sudah pernah ketua sekarang jajal wakil saja. Bagus itu. Namanya juga jajal (namanya juga coba),” tutupnya. (Ra Indrata)