Malang Post – Wali Kota Malang, Sutiaji memprediksi, transaksi uang belanja di acara Malang Creativa Festival (MCF) mencapai Rp12 miliar.
Kegiatan itu akan digelar setiap bulan. Di kawasan Kayutangan Heritage, Kauman Klojen. Melibatkan 12 ribu PNS dan TPOK lingkungan Pemkot Malang.
“Kami menginstruksikan kepada semua PNS dan tenaga TPOK di Pemkot Malang. Agar bisa mendukung dan mensukseskan ekonomi kerakyatan, melalui gelaran MCF ini,” ungkap Sutiaji, saat membuka acara MCF di Kayutangan Heritage, Sabtu (26/11/2022).
Pria asli Lamongan ini juga menandaskan, kenapa hal tersebut butuh ditekankan. Sebab, kalau bukan warga Kota Malang termasuk PNS dan TPOK sendiri. Lalu siapa lagi yang bakal menghidupkan ekonomi kerakyatan tersebut.
“Karena nantinya, pada 2030 pelaku UMKM berbasis e-commerce sebesar 85 persen. Bakal mendominasi ekonomi global. Untuk itu, ekonomi kreatif harus dikuatkan dari sekarang. Salah satunya semacam program MCF kali ini,” tandasnya.
Menurut Sutiaji, keberadaan Kayutangan Heritage bakal dimanfaatkan setiap bulannya lewat event. Kayutangan Heritage diwacanakan sebagai pusat galeri dan display hasil dari produk UMKM, yang diinkubasi dari Malang Creative Center (MCC).
“Pemanfaatannya bisa digelar setiap satu bulan sekali, entah pas bulan purnama atau minggu keberapa. Polanya bisa seperti Malang Tempoe Doeloe, atau mengikuti situasi yang ada sesuai perkembangannya,” sebut dia.
Untuk bisa mensukseskan impian tersebut, dicetuskan oleh mantan Wawali Kota Malang 2013-2018, Diskopindag Kota Malang dan OPD lainnya ditekankan bisa menangkap peluang ekonomi kreatif.
“Melalui penguatan literasi pemahaman kepada masyarakat. Dan saling bahu membahu, khususnya penguatan UMKM dari segi kualitasnya. Berupa isi atau packaging-nya. Sehingga mampu bersaing ditingkat lokal hingga global,” cetusnya.
Disisi lainnya, pihaknya mengajak semua OPD untuk berkomitmen. Bermaksud menumbuhkan rasa kepeduliannya pada penguatan ekonomi kreatif. Agar ekonomi kerakyatan bisa tumbuh dengan baik dan sehat.
“Sebab ekonomi kerakyatan dibangun dengan cara, pajak yang dibayarkan masyarakat. Dikembalikan lagi kepada masyarakat, lewat program pembangunan ekonomi kreatif. Sehingga bisa dinikmati secara langsung oleh masyarakat,” tambahnya.
Sementara, Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi menukaskan, acara MCF ini mengimplementasikan RPJMD Wali Kota Malang 2018 – 2023. Pada misi ke – 2 disebutkan, mewujudkan Kota Malang lebih produktif dan berdaya saing serta berbasis ekonomi kreatif secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
“Ekonomi kreatif tersebut, akhirnya bisa melahirkan gagasan MCF 2022. Bagian dari keberpihakan pada para pelaku ekonomi kreatif di Kota Malang. Kita libatkan 50 orang pelaku UMKM, dengan beragam kreativitas. Seperti home dekor, kriya, Wastra Batik dan masih banyak lagi kreatif lainnya yang disuguhkan ke masyarakat,” papar Baihaqi.
Tuntutan bagi masyarakat Kota Malang, ikut aktif sebagai pelaku ekonomi kreatif. Karena menurutnya, agar bisa berdaya saing bagi anak bangsa, dari daerah maupun di regional maupun pusat. Guna menjawab persaingan ekonomi secara global yang kian tidak pasti.
“Kota Malang sendiri dikenal sebagai salah satu kota kreatif, sehingga harus bisa membangkitkan perekonomian kreatif berbasis e-commerce. Disisi lain, kita bisa meningkatkan nilai pariwisata, adanya destinasi wisata baru (MCF),” pungkasnya. (Iwan – Ra Indrata)