Malang Post – Untuk memaksimalkan capaian zakat dan infaq serta shodaqoh (ZIS), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Malang, bakal melibatkan masjid. Sebagai basis unit pengumpulan zakat (UPZ) secara keseluruhan. Di semua wilayah kecamatan.
Bagi masjid yang belum terdata atau bergabung sebagai UPZ, BAZNAS ingin meningkatkan pemberdayaan ekonomi. Sekaligus membantu masyarakat tidak mampu. Utamanya warga yang kondisinya sangat membutuhkan.
“Kami juga menggandeng Dewan Masjid Indonesia (DMI), untuk memaksimalkan keberadaan masjid. Dalam membantu tugas BAZNAS lebih mudah dan ringan. Sekaligus pembinaan dan penguatan UPZ di setiap masjid.
Tugas takmir masjid, selain meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Juga menguatkan nilai sosial kemasyarakatan lewat ZIS (UPZ) yang dikelolanya,” tandas Sulaiman, Ketua BAZNAS Kota Malang.
Semua masjid di Kota Malang, disebutkan Sulaiman, mulai tingkat kota hingga tingkat desa bakal didorong lebih diberdayakan. Disisi lain, diarahkan sesuai kaidah dan syari’at maupun aturan normatif. Bermaksud tidak sampai salah arah atau salah penerapannya.
“Informasi yang kami terima, banyak pengelolaan zakat melakukan tanpa izin. Tanpa koordinasi dengan BAZNAS. Untuk itulah, mari kita sama-sama mengimplementasikan aturan yang ada. Yakni UU atau regulasi yang sudah ada secara terintegrasi,” beber dia.
Padahal pengumpulan dan pendistribusian ZIS di daerah, tutur Sulaiman, butuh pelaporan dari tingkat provinsi sampai pusat. Pun jika dilakukan secara terintegrasi oleh UPZ, masjid atau LAZ, semuanya bukan untuk kepentingan BAZNAS semata.
Wali Kota Malang, Sutiaji, juga turut menguatkan dari segi model manajemen modern dan program kreatifnya. Pihaknya menilai, keberadaan masjid sarana pusat dakwah dan kegiatan sosial ekonomi, selain peningkatan keimanan seseorang.
“Kekuatan sentral umat melalui masjid. Sehingga bisa menjadi modal pengembangan positif bagi umat Islam. Oleh karenanya, sarana ibadah ini kita kembangkan faedahnya, untuk kemaslahatan umat. Melalui keterbukaan pengelolaan dengan cara berproses,” cetusnya.
Dia berharap, melalui literasi bisa menjadi pusat kesejahteraan umat Islam dan umat manusia keseluruhan. Goal-nya umat Islam bisa memakmurkan masjid, dengan cara adaptif dan berkemajuan menjadi nilai tambahnya.
Lima program Baznas, seperti pendidikan, ekonomi, dakwah dan advokasi, kesehatan dan kemanusiaan. Bisa ditumbuhkembangkan lewat masjid. Dengan mengedepankan pengelolaan secara keterbukaan.
“Penguatan ekonominya, melibatkan banyak jamaah masjid secara langsung. Tidak menutup kemungkinan, mewujudkan lembaga keuangan ultra mikro syariah. Tentunya bakal menjadi modal besar bagi kemajuan dan berkembangnya masjid tersebut,” pungkasnya. (Iwan – Ra Indrata)