
Malang Post – RSIA Melati Husada Malang, ditetapkan sebagai fasilitas kesehatan (faskes) kategori swasta terbaik, di Kota Malang. Dalam memberikan pelayanan kesehatan. Khususnya pelaksanaan program imunisasi.
Penghargaan diberikan saat Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022. Oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, di Gedung Kartini, beberapa waktu yang lalu. Acara tersebut, dikemas dengan Exit Ceremony Gebyar Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).
Pada kesempatan itu, Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji menyampaikan, momentum ini patut diapresiasi oleh banyak pihak. Diinisiasi oleh Dinkes, demi pencapaian Program Imunisasi dan Pencegahan Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
“Pada pelaksanaannya, ceremony ini menghadirkan banyak para pihak. Diantaranya, Camat, Lurah, Rumah Sakit, Klinik serta sektor terkait. Ditambah lagi, Puskesmas maupun lintas program lainnya. Mendukung pembangunan Kota Malang, dari segi kesehatan (imunisasi), karena bagian dari instrumen pembangunan,” ungkap Wali Kota Sutiaji.
Menurut Sutiaji, pemberian imunisasi ini, menjadi upaya strategis untuk meningkatkan ketahanan tubuh dan tidak mudah terkena penyakit. Dan tidak sedikit, orangtua yang masih membutuhkan informasi dan edukasi terkait pentingnya imunisasi.
“Bahkan sampai ada masyarakat yang bersikap skeptis (ragu-ragu), terhadap pentingnya kebutuhan imunisasi. Takut kalau anaknya diimunisasi, bakal berdampak. Sehingga butuh dikuatkan literasi sekaligus pendekatan secara masif,” tambahnya.
Selanjutnya, disampaikan Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Mu’arif, Gebyar BIAN dihelat bertujuan silaturahmi sekaligus menguatkan capaian BIAN. Mengimplementasikan UU no. 36 tahun 2009, tentang kesehatan. Serta didukung pula dengan Permenkes no. 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi.
“Selain itu, pemerintah berkeinginan adanya percepatan imunisasi dasar. Dilakukan secara rutinitas dan lengkap, menyesuaikan perkembangan populasi yang tinggi. Disamping itu, berantisipasi atau mencegah penyebaran virus jahat lewat pelaksanaan imunisasi,” ujar dr Husnul.

Masih kata dia, bulan imunisasi ditujukan untuk meningkatkan dan membuat imunitas (kekebalan). Mendorong dan mendukung capaian cakupan imunisasi dasar lengkap.
“Nantinya berguna memutus transmisi penularan virus campak dan rubella. Dampak yang akan ditularkan, utamanya kondisi ibu lagi hamil. Mengingat, ibu hamil terdampak campak dan rubella. Anak yang dilahirkan berpotensi terkena Congenital Rubella Syndrome (CRS),” beber dr Husnul.
Disebutkan pula, pelaksanaan imunisasi juga mempertahankan Indonesia bebas dari polio. Sekaligus mewujudkan eradikasi polio global pada tahun 2026 nanti. Oleh sebab itu, Gebyar BIAN 2022 ini, turut memotivasi pelaku pelayanan kesehatan secara kelembagaan.
“Kita berikan semangat lewat piagam penghargaan, melalui enam kategori tercapai secara Universal Child Immunization (UCI). Bentuk imunisasi dasar serta lengkap, pada bayi di bawah umur setahun,” tukas dia.
Terpisah, Direktur RSIA Melati Husada, Yusufa Ibnu Sina Setiawan, M.H., menuturkan, pihaknya menyampaikan apresiasi sekaligus berterimakasih atas kepercayaan masyarakat. Piagam penghargaan telah dianugerahkan Pemkot Malang, atas bentuk fasilitas pelayanan kesehatan diberikan RSIA Melati Husada kepada masyarakat.
“Dimana RSIA Melati Husada dinilai telah banyak membantu dan mendukung cakupan imunisasi. Khususnya bagi bayi, balita dan anak-anak. Demi kemajuan dan kesehatan generasi penerus bangsa, dikuatkan dengan imunisasi sejak awal. Sehingga imunitas terbentuk dengan baik, mampu mencegah dari segala penyakit,” tutur dr Yusufa.

Pada Gebyar BIAN 2022, berikut ini enam kelurahan yang mendapatkan piagam penghargaan. Antara lain, Kelurahan Purwantoro, Balearjosari, Bunulrejo, Jodipan, Tulusrejo dan Tunggulwulung. Kategori Pelaksana Imunisasi Terinovatif, pada program BIAN 2022 disabet oleh Puskesmas Rampal Celaket.
Sedangkan, ada lima Pusat Kegiatan Gugus (PKG). Yang menerima penghargaan, kategori pendukung kegiatan BIAN. Ada PKG Kecamatan Sukun, Lowokwaru, Kedungkandang, serta PKG Klojen.
Berikutnya, kategori koordinator Imunisasi Terbaik dalam pelaksana program imunisasi kepada saudara Jemi Barus asal Pandanwangi, Maulia Nursuria asal Polowijen; dan Wiwin Wulandari asal Dinoyo.
Lantas, kategori Puskesmas terbaik diraih Puskesmas Mojolangu dan Kendalkerep. Terakhir, faskes swasta terbaik, diraih RSIA Melati Husada Malang. (Iwan – Ra Indrata)