Malang Post – Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, didampingi Sekjennya, Hasanudin Wahid. Menjenguk korban Tragedi Kanjuruhan yang mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit.
Rombongan Cak Imin mengawali dari RS Saiful Anwar Kota Malang. Lanjut ke RS Kanjuruhan Kabupaten Malang, disambung ke Stadion Kanjuruhan.“Masih ada empat orang korban luka cukup serius ditangani di RSSA. Lainnya, alhamdulilah sudah ada perkembangan membaik.”
“Didampingi Wadir Pelayanan Medik dan Perawatan RSSA, dr Syaifullah Asmiragani, kami memberikan dukungan moral serta oleh-oleh kepada para korban,” jelas Cak Imin.
Mengenai wacana pembentukan panitia khusus di DPR RI, kata Cak Imin, hal itu butuh waktu dan butuh proses. Ditunggu saja seperti apa nantinya, karena pansus harus didukung oleh semua fraksi di DPR RI.
“PKB sendiri berharap dan mendorong, adanya evaluasi sekaligus pembenahan pada manajemen olahraga. Selanjutnya, hasil TGIPF mesti disampaikan, karena ditunggu banyak pihak. Dengan tujuan tragedi semacam ini tidak boleh terulang,” ujar dia.
Menurutnya, berolahraga dan menikmati olahraga, adalah untuk kenyamanan dan keberlangsungan kesehatan tubuh. Bukanlah untuk mencari bencana atau kesedihan bagi masyarakat.
Karenanya perlu adanya revolusi manajemen total, pada pengelolaan stadion maupun pengelolaan manajemen supporter. Bahkan dia menilai, suporter belum mendapatkan perhatian serius, pada UU olahraga yang akan direvisi.
Seharusnya, lanjut dia, suporter dimasukkan dalam satu sistem pengelolaan yang lebih akuntabel dan terbuka. Termasuk sistem pengamanannya, manajemennya dari hilir ke hulu. Manajemennya adalah kesenangan, bukan sebaliknya yakni membahayakan.
“Selain itu, terkait adanya wacana usulan otopsi. Kita kembalikan kepada pihak terkait. Utamanya keluarga korban, lantas otoritas rumah sakit serta aparat kepolisian sejauh mana,” jawab mantan seorang aktifis ini.
Menyoal penetapan enam tersangka dalam kasus Tragedi Kanjuruhan ini, PKB menyebutkan, tekad dan itikad baik Kapolri, harus bisa dihormati masyarakat. Karena Kapolri ingin menunjukkan dalam mengambil langkah niscaya seobyektif mungkin. Tidak ada yang ditutup-tutupi.
“Concern PKB sendiri sehubungan Tragedi Kanjuruhan ini, kami menghendaki adanya bantuan kepada korban secara totalitas. Dari semua pihak, baik masyarakat, lembaga, pemerintah serta pihak lainnya.
Berikutnya adalah perubahan tata kelola Stadion harus dilakukan. Semisal pintu keluar masuk atau tangganya dan bentuk lainnya,” papar cak Imin.
Terakhir, manakala masyarakat membutuhkan bantuan, sudah barang tentu PKB siap hadir sekaligus mengulurkan tangannya. Dan pihaknya siap mendukung langkah tegas Kapolri, serta siap membantu para korban.
“Habis dari sini (RSSA), kami akan menjenguk korban yang ada di RS Kanjuruhan Kabupaten Malang. Setelah itu meninjau langsung kondisi Stadion Kanjuruhan pasca tragedi,” pungkasnya. (Iwan – Ra Indrata)