![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2022/10/IMG-20221005-WA0007.jpg)
Malang Post – Beberapa peneliti utama Rumah Sakit Universitas Brawijaya, dalam kaitan Program Penelitian RISPRO LPD: “Deteksi Dini Autoimmune Thyroid Disease Melalui Rapid Test, Berbasis Thyroid Peroxidase (TPO) dan Thyroid Stimulating Hormon Reseptor (TSHR) untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil,” menemukan hasil yang sangat menggembirakan.
Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES., Ketua Tim Riset untuk penelitian tersebut menjelaskan, goal akhir dari penelitian ini, terwujudnya kit deteksi penyakit autoimmune thyroid disease (AITD), dengan marker TPO-TSHR yang bererdar di masyarakat. Sebagai upaya dalam pencegahan penyakit akibat gangguan thyroid autoimun, yang dapat menyebabkan berbagai dampak.
“Alhamdulillah, terutama pada Ibu hamil yang dapat menyebabkan keguguran berulang, berat bayi lahir rendah (BBLR), IQ anak rendah dan kondisi stunting dirasa sangat diperlukan,” jelasnya.
Terlebih, katanya, untuk meningkatkan layanan kesehatan, yang berimbas pada meningkatnya kualitas SDM di Indonesia. Pemanfaatan kit ini, perlu diupayakan dengan tetap memperhatikan kualitas, manfaat dan keamanan alat Kesehatan.
Kemudian untuk pelaksanaan uji klinis ini, masih kata Prof Aulanni’am, dilakukan juga sebagai upaya melaksanakan Permenkes No. 63 Tahun 2017. Yakni Cara Uji Klinis Alat Kesehatan yang Baik (CUKAKB). Pelaksanaan tahap 1 ini dilaksanakan berdasarkan prevalensi kejadian penyakit pada populasi.
“Dimulai sejak September 2020, dengan pendanaan LPDP Kemenkeu RI selama 3 (tiga) tahun sampai dengan 2023. Melibatkan tim peneliti Dokter Penyakit Dalam dan RSUB sebagai salah satu pusat layanan Kesehatan dan Pendidikan di Universitas Brawijaya,” jelasnya.
Dengan melaksanakan uji klinis ini, lanjutnya, diharapkan dapat dihasilkan informasi terkait sensitivitas dan spesifitas kit deteksi TPO-TSHR, yang dihasilkan oleh tim peneliti Universitas Brawijaya ini.
Sementara Dyah Kinasih W., S.Si., MP., Msc., anggota tim lainnya menambahkan, dalam pelaksanaan program penelitian ini, Tim UB juga bermitra dengan PT Bio Farma (Persero), sebagai salah satu produsen produk life science di Indonesia.
“Penggunaan kit deteksi TPO-TSHR ini, diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat Indonesia. Karena aplikasinya yang relatif mudah, sederhana dan tidak membutuhkan alat-alat khusus. Sehingga dapat digunakan di fasilitas kesehatan tingkat 1 di seluruh Indonesia,” jelasnya. (M Abd. Rahman Rozzi – Ra Indrata)