Malang Post – Beberapa keluhan warga, pedagang Pasar Burung sampai SDK 1 Brawijaya, terkait kondisi dan akses jalan ke Pasar Burung, Klojen, Kota Malang terus mengalir.
Diantaranya kesulitan mengakses pintu keluar masuk SDK 1 Brawijaya Malang. Koordinasi dari Kepala Pasar Burung kepada pedagang. Ditambah lagi, sepinya pengunjung pecinta burung kicauan, hingga berjualan di atas jembatan. Sekaligus keluhan beberapa menggunakan tanda pembatas milik SDK 1 Brawijaya Malang. Sampai adanya isu punggutan liar (pungli) yang dilakukan oknum dari Pasar Burung.
Dan keluhan-keluhan tersebut, diakui Kepala Pasar Burung, Samsul Bayoni. Hanya saja, yang terkait isu tarikan uang ratusan ribu rupiah, langsung disanggah.
“Soal pungutan uang ratusan ribu rupiah, justru dengarnya dari mas wartawan ini. Saya pribadi tidak pernah memerintahkan serta tidak tahu adanya pungutan tersebut,” sanggah Kepala Pasar Burung, Klojen, Samsul Bayoni, Jumat (30/09/2022).
Tapi dia mengakui, soal penggunaan tanda batas antara SDK 1 Brawijaya Malang dan aset Pemkot, memang belum kulo nuwun (pamit) ke pihak sekolah. Jika hal ini dianggap kurang pas, dia akan segera mengumpulkan para pedagang di lokasi tersebut.
“Namun begitu, tanah yang berbatasan dengan pagar batas sekolah, memang berbunyi, peruntukkannya untuk lapak, sesuai yang ada di peta atau denah milik pasar sini,” terang Samsul secara lisan, tanpa menunjukkan bukti konkretnya.
Kemudian, masih kata Samsul, perihal pedagang burung kicauan mengeluhkan sepi banget, diakui olehnya, disebabkan saat ini warga cenderung menjual dagangannya via online.
“Terkait hal ini, kami akan melaporkan ke pimpinan. Selanjutnya menunggu petunjuk pimpinan seperti apa,” tegasnya.
Disamping itu, pihaknya akan segera memanggil dan mengumpulkan pedagang yang berkaitan atas keluhan warga maupun dari pedagang Pasar Burung sendiri.
“Kita akan memberikan pengertian dan warning, untuk tidak menghambat atau mengganggu akses pintu keluar masuk di lingkungan SDK 1 Brawijaya. Disisi lain, kami juga meminta bantuan ke Diskopindag. Menerjunkan Wastib, guna melaksanakan patroli sekaligus penertiban secara periodik,” bebernya.
Disinggung kira-kira kapan bentuk perubahannya, bisa dirasakan oleh warga di sekitarnya secara permanen dan tidak mengeluhkannya berulangkali.
“Mohon maaf kalau kapannya kami masih berupaya secepatnya, sambil menunggu arahan dan petunjuk pimpinan seperti apa pastinya,” ucap Samsul.
Terpisah, Kepala Diskopindag yang baru, Eko Syah menyatakan, “Segera kita tindaklanjuti ya mas, kita akan cek lapangan. Makasih atas informasinya,” kata Eko Sri Yuliadi, lewat aplikasi WhatsApp, Jumat (30/09/2022).
Sementara, Kabid Perdagangan Diskopindag, Burhanuddin Al Jundi menginformasikan, “Hari ini saya perintahkan kepada Kepala UPT dan Wastib untuk menertibkan,” ujar Jundi, tanpa menyebutkan jam pelaksanaan penertibannya. (Iwan – Ra Indrata)