
Malang Post – Dua sopir ditemukan positif narkoba dan satu mendadak menghilang, alias kabur saat dilaksanakan tes urine, Senin (26/9/2022) pagi, di Terminal Karangkates Sumberpucung, Kabupaten Malang.
Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Malang, kemarin bersama sejumlah instansi, menggelar tes urine. Diikuti 151 lebih sopir kendaraan yang melintas. Baik sopir angkutan umum dan sejumlah sopir kendaraan pribadi.
Pukul 08.54 WIB apel dimulai dan dilaksanakan. Anggota Dishub bersama anggota Sat Lantas Polres Malang mengatur arus kendaraan. Angkutan umum dimasukkan ke terminal Karangkates. Anggota Sat Resnakoba mengawasi dengan seksama.
Satu per satu sopir angkutan memberikan sampel urine. Aman tidak pakai narkoba, langsung diperkenankan melanjutkan perjalanan. Pemilik urine yang hasilnya positif, dibawa ke lokasi lain. Beberapa anggota memeriksanya.
Kepala BNN Kabupaten Malang, Letkol Laut (PM) Candra Hermawan, SH MTr Hanla MM, menjelaskan, giat tes urine Senin siang itu sebagai wujud aksi preventif, deteksi dini dan pencegahan.”Hari ini, kita periksa 151 sampel urine sopir. Hasilnya, dua sopir positif. Karena tidak ada barang bukti yang ditemukan, kita akan tindaklanjuti dengan rehabilitasi, ” terang Candra usai kegiatan.
Menurut Candra, berdasarkan data, salah satu pekerjaan yang ‘dekat’ dengan narkoba yaitu pekerjaan butuh tenaga ekstra untuk begadang atau melek malam. Dua diantaranya, buruh kasar dan sopir.
Kata Candra, jika narkoba dipakai sopir angkutan, efeknya sangat berbahaya. Sebab itu tes urine dilakukan guna mencegah musibah di kemudian hari. “Tes urine ini juga sebagai pendeteksian dini, pencegahan agar masyarakat, khususnya sopir, bahwa narkoba itu berbahaya. Karena membahayakan pengguna jalan lainnya, ” tambah Candra.
Benar saja, dua sopir terjaring. Sampel urine dipastikan positif. Kedua sopir mengakui sempat memakai narkoba jenis Sabu. Saking kuatirnya terjaring giat tes ini, seorang sopir mendadak hilang dari keramaian.
Dua orang yang terjaring positif mengaku tidak memakai narkoba saat berada di Malang. “Saya pakai di Kediri Pak, ini mau kirim nanas. Saya pakai 2 tahunan, seminggu sekali, ” aku sopir positif kepada Candra. “Saya di Tuban Pak. Waktu antar ziarah wali, ” aku sopir bus lainnya.
Miris, sopir bus sepuh positif narkoba itu, Senin siang akan mengantarkan rombongan anak sekolah ke makam Bung Karno. Ia tidak menyadari jika efek narkoba yang habis dapat menjatuhkan staminanya saat berkendara.
Menurut seorang anggota BNN, saat efek narkoba habis, penggunanya akan mudah kehabisan stamina sehingga mudah mengantuk. Hal ini sangat berbahaya.
Giat tes urine kemarin, satu dari upaya pencegahan musibah yang berbahaya bagi keselamatan rombongan anak SD dan para guru dari Lawang itu. (Santoso FN)