Malang Post – Ini wisudaku. Mana Wisudamu? Harmonisasi olah nalar dan olah rasa, dalam bingkai ke-Budi Utama-an.
Ya. Tema itulah yang dipilih IKIP Budi Utomo (IBU) Malang, saat mewisuda 640 mahasiswa. Dari program S1 dan S2. Senin (12/9/2022) di Ijen Suites Resort H & Convention.
Tema ini diusung, untuk mengingatkan betapa pentingnya kemampuan mengolah nalar dan rasa. Dalam berbagai aspek kehidupan.
“Nalar dan rasa, adalah kecerdasan yang saling terkait satu sama lain. Nalar tanpa rasa akan menghasilkan sikap arogansi, egoisme. Bahkan perilaku feodal yang mengagung-agungkan dirinya, gelarnya dan lainnya.”
“Sedangkan rasa tanpa nalar akan melahirkan cacat pikir, logika yang tumpul dan perilaku yang kurang ilmiah. Olahnalar dan olahrasa, harus bisa berjalan seimbang. Tentu dalam bingkai Kebudiutamaan (Ber-Indonesia, bermanfaat, peduli, patuh dan patut),” ujar Rektor IKIP Budi Utomo Malang, Dr. H. Nurcholis Sunuyeko, M.Si., di hadapan wisudawan.
Ikut diwisuda kali ini, beberapa nama atlet nasional dan internasional. Seperti Saddil Ramdani (Timnas Indonesia), Chrystna Bhagascara (Persis Solo), Fredy Bernadua Berkam Osok (Persijap Jepara), Reza Iqbal Hakiki dan Reza Iqbal Gifari. Keduanya juara pertama Kejurnas Sepakbola Pantai.
Selain itu, ada tiga wisudawan, yang berhasil meraih IPK sempurna. 4.0. Yakni
Nur Cahyono (Pend. Biologi) dan Muhammad Ali Wafa (Pend. Matematika) dari Fakultas Pendidikan Ilmu Eksakta dan Keolahragaan (FPIEK).
Kemudian Anggi Pratama (Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia) dari Fakultas Penddikan Ilmu Sosial Dan Humaniora (FPISH).
Sementara lulusan terbaik fakultas, diraih Nurcahyono ( FPIEK/Pend. Biologi), dengan IPK 4,00 dan Anggi Pratama (FPISH/Pend. Bahasa dan 4,00 Sastra Indonesia) dengan IPK 4,00.
“Kami juga menyampaikan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada keluarga besar IKIP Budi Utomo. Mulai civitas akademika sampai para alumni, mitra dan khususnya lagi para wali serta masyarakat luas. Baik nasional maupun internasional, yang telah memercayakan IKIP Budi Utomo sebagai tempat berlabuh menimba ilmu,” tambah Rektor.
Semoga dengan kepercayaan tersebut, kata Nurcholis, terus meningkat di masa-masa mendatang. IKIP Budi Utomo, akan senantasa tegas melakukan keberpihakan. Pada setiap anak bangsa, agar tetap mendapatkan akses pendidikan. Apapun latar belakangnya.
Sam Rektor -panggilan akrab Nurcholis- juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah. Terlebih khusus LLDikti Wilayah 7, atas kepercayaan, dukungan dan penghargaan kepada IKIP Budi Utomo sebagai Kampus Unggulan. Serta turut aktif dalam menyukseskan Program Merdeka Belajar.
“Kami juga mengajak kepada seluruh masyarakat, khususnya Kota Malang, untuk mewujudkan Civil Society. Tetap satu jiwa dan sing penting heppiee,” tegasnya. (Raindrata)