Malang Post – Tim Pengabdian Masyarakat FMIPA Universitas Negeri Malang, melakukan upaya untuk membantu masyarakat mitra Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Berlian Nusantara Farm. Yang berada di Kabupaten Madiun, dalam pemanfaatan biofertilizer. Dengan target meningkatkan minat masyarakat, terhadap penggunaan pupuk organik.
Disisi lain, target kegiatan pengabdian masyarakat ini, untuk meningkatkan potensi komoditi mitra produsen bahan kelor di Kabupaten Sumenep. Dengan mendorong peluang perluasan pasar produk MOLP (Moringa oleifera Leaf Powder).
Kegiatan dilaksanakan pada Agustus 2022 dan berhasil berkolaborasi dengan Gapoktan khususnya di Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun untuk turut serta mensukseskan kegiatan ini.
Hendra Susanto, PhD., Ketua Pelaksana kegiatan ini menjelaskan, pemakaian pupuk kimia atau anorganik secara intensif, tanpa penggunaan bahan organik, dapat menurunkan kandungan bahan organik pada tanah, yang berakibat pada penurunan produktivitas lahan.
“Selain itu, menurut beberapa informasi dari publikasi artikel jurnal di bidang pertanian, penggunaan pupuk kimia menyebabkan berbagai masalah lingkungan. Seperti kontaminasi air tanah, erosi tanah, masalah degradasi dan keberadaan sisa bahan kimia pada makanan,” tegasnya.
Ketua Gapoktan Berlian Nusantara, Farm Endrianto menambahkan, penggunaan pupuk organik dapat menjadi solusi dari permasalahan yang diakibatkan oleh pupuk kimia tersebut.
Penggunaanya memiliki berbagai keuntungan. Seperti ramah lingkungan, menghasilkan produk pertanian dengan kadar nutrisi terbaik dan bebas dari sisa pestisida.
“Oleh karena itu, penggunaan pupuk organik dari tim FMIPA UM ini, dirasa tepat. Mengingat hasil penelitian ini, juga menunjukkan penggunaan bahan organik sebagai pupuk, seperti kelor, kompos, sisa tanaman yang melapuk dan pupuk kandang, dapat meningkatkan produktivitas tanah dan efisiensi pemupukan serta mengurangi kebutuhan pupuk kimia terutama pupuk K,” tegasnya. (M abd Rahman Rozzi)