Malang Post – Sebanyak 16.788 ekor hewan ternak di Kabupaten Malang, positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Tapi dari jumlah tersebut, 11.760 ekor atau 70 persen, sudah sembuh.Yang tidak bisa diselamatkan, 151 ekor mati dan 202 ekor dipotong paksa.
Karena itulah, pemkab setempat menggeber program vaksinasi.Bupati Malang, HM Sanusi mengatakan, meski banyak yang terpapar PMK, namun banyak ternak yang sembuh setelah ditangai serius oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat.
“Laporan dari Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan ke saya, ada 70 persen yang sudah sembuh,” ucapnya, Rabu (20/7/2022).
Berdasarkan data Sistem Informasi Kesehatan Hewan Indonesia (SIKHNAS), kasus PMK di Kabupaten Malang cukup tinggi. Hewan ternak yang masih sakit saat ini, dalam proses penyembuhan, masih ada yang terpapar. Ada 4.675 ekor. Kami terus lakukan upaya untuk penyembuhan dengan memberikan obat serta vitamin pada hewan ternak yang terindikasi PMK.
Kami juga lakukan upaya pencegahan dengan penyemprotan disinfektan pada kandang ternak. Agar virus PMK tidak menyebar,” jelasnya.Untuk penyemprotan disinfektan, lanjut Sanusi, Pemkab Malang telah menerima cairan disinfektan dari rekanan penyedia barang.
Total ada 1.110 liter disinfektan yang telah diterima dan langsung didistribusikan kepada para peternak. Untuk kemudian disemprotkan ke kandang. Supaya virus PMK dan virus-virus lainnya tidak sampai menulari hewan ternak lainnya.
Selain memberikan disinfektan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan juga terus melakukan vaksinasi terhadap seluruh hewan ternak sapi.
Untuk wilayah Kabupaten Malang target sapi perah yang mendapatkan vaksinasi PMK sejumlah 56.900 ekor. Sampai dengan kemarin vaksinasi sudah diberikan kepada 54.036 ekor.
“Laporan perhari ini capaian vaksin PMK sudah 95 persen. Ini terus kita genjot pelaksanaannya. Paling tidak sepekan lagi, seluruh sapi perah di Kabupaten Malang sudah tervaksin semuanya,” pungkasnya. (Ra Indrata)