Malang Post – Mata adalah jendela untuk melihat dunia. Yang menyerap lebih dari 80 persen sistem informasi dalam otak. Dengan pemakaian kurang lebih 16 – 20 jam setiap hari tanpa henti. Sehingga alangkah sangat pentingnya dilakukan penyuluhan, bimbingan, serta pengetahuan. Terhadap pentingnya kesehatan mata kepada semua kalangan.
Kemajuan teknologi yang semakin pesat, manfaat positifnya memang dibutuhkan tetapi ada akibat buruk yang tidak dapat dihindari. Dan saat ini masih sangat minim sekali edukasi kepada masyarakat, tentang efek negatif serta ancaman bahaya produk teknologi bagi kesehatan tubuh. Khususnya terhadap kesehatan mata.
Saat ini sudah terbukti bahwa banyak sekali orang, bahkan sejak usia balita, tidak menghiraukan pentingnya kesehatan mata. Mulai dari banyaknya anak-anak sejak balita sudah dikenalkan dengan gadget/ smartphone yang memiliki daya resolusi dan radiasi tinggi.
Akibatnya banyak anak-anak dibawah usia 16 tahu, sudah mengalami gangguan penglihatan. Seperti minus dan silinder, juga mata glaukoma hingga katarak. Banyak juga saat ini pada usia produktif yaitu usia 20 hingga 30 tahun, telah kehilangan penglihatan secara total.
Saat ini dunia sedang dihebohkan dengan adanya Virus Corona (Covid 19), yang salah satu dampak terjadi di negara kita adalah adanya Stay At Home, Work From Home dan belajar dengan system Daring.
Dengan adanya sistem belajar tersebut, akan meningkatkan resiko paparan Sinar Biru yang lebih tinggi pada anak didik kita. Sehingga yang dikhawatirkan adalah semakin banyak dan semakin cepat anak-anak mengalami kerusakan maupun gangguan pengelihatannya.
Sampai saat ini berbagai pihak termasuk sekolah, juga masih banyak yang belum memberikan edukasi tentang resiko dan cara penggunaan gawai / gadget yang digunakan sebagai sarana belajar.
Untuk itu kami hadir, dengan harapan bisa membantu memberikan edukasi baik untuk guru, siswa maupun masyarakat umum dan selain itu kami juga akan memberikan Donasi Kacamata Medis bagi yang memenuhi syarat.
Gerakan Edukasi dan Donasi Sejuta Kacamata Medis, dimulai pada tahun 2017. Gerakan sosial ini mengambil peran untuk memberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan mata dan bahaya gadget/gawai.
Selain memberikan edukasi kepada masyarakat, kami bekerjasama secara berkesinambungan dengan Yayasan Glaukoma (Glaucoma Society) dibawah naungan WHO, dalam menyalurkan bantuan Satu Juta Frame Kacamata Medis GRATIS kepada masyarakat di seluruh Indonesia.
VISI MISI kami: Mencegah Kebutaan permanen akibat berbagai gangguan kesehatan mata dan Memotivasi penyandang gangguan mata, agar tetap memiliki kualitas hidup yang baik dan produktif , dengan cara : Melakukan edukasi tentang kesehatan mata kepada masyarakat, Memberikan informasi mengenai perawatan dan pencegahan penyakit mata kepada masyarakat, dan Membagikan donasi SATU JUTA frame kacamata medis secara GRATIS kepada penyandang Glaukoma dan yang berpotensi tinggi Glaukoma.
Selama kurun waktu kurang lebih 4 tahun, kami telah mengadakan Edukasi, Sosialisasi dan penyaluran Donasi diberbagai Instansi, Organisasi, Komunitas, Yayasan, Sekolah-sekolah, dan lain-lain.
Hingga saat ini, dari SATU JUTA frame kacamata yang didonasikan, yang telah menyalurkan kurang lebih 80.000 kacamata medis kepada masyarakat diseluruh Indonesia.Penelitian menemukan bahwa 90 persen keluhan pada mata disebabkan oleh kekurangan oksigen dan air.
Akibatnya proses metabolisme dan detoksifikasi pada mata menjadi melambat dan akhirnya mata menjadi lelah dan kering sehingga mengurangi penglihatan dan mengakibatkan berbagai keluhan mata yang lebih serius seperti mata minus, plus, silinder, migrain, mata juling, floater eye, bahkan glaukoma dan katarak.
Frame Kacamata yang didonasikan, merk patennya adalah IonSpec, ditemukan oleh dokter spesialis mata dari Hongkong, yaitu dr. Soon Lee Fong pada tahun 2009.
Efek terapi dari frame ini ditemukan melalui penelitian beliau terhadap beberapa mineral alam seperti batuan Tourmaline, Nano Perak, dan batuan Germanium yang diproses dengan teknologi Nano dari Jerman.
Frame kacamata ini sudah melalui uji klinis dibeberapa rumah sakit dengan 300 pasien penyakit mata pertahun. Hasilnya adalah dari 90 persen pasien mengalami perbaikan hingga 80 persen. Kandungan didalam frame kacamata medis IonSpec adalah Nano Silver, Ion Negatif, Far Infra Red, Germanium organik, dan 72 mineral alami dari batu Tourmaline. (*)