Malang Post – DPUPRPKP Kota Malang, mengerahkan dua belas personil untuk menormalisasi saluran irigasi di wilayah RW 13 Kemantren, Kelurahan Bandungrejosari, Sukun, Rabu (13/07/2022).
Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, langsung terlibat dalam pengerukan sendimen. Menggunakan alat ekskavator (becho). Mengangkut sendimen atau sampah ke atas bibir sungai.
Usai mengeruk sendimen, Bung Edi, sapaan Wawali menuturkan, giat normalisasi hari ini adalah ketujuh kalinya dilakukan oleh DPUPRPKP Kota Malang.
“Dimana rumah-rumah sisi timur di kawasan sini, terdampak jika terjadi hujan lebat. Airnya meluap hingga 60-80 cm tingginya. Akibat luapan saluran drainase atau irigasi tersebut,” tutur dia.Untuk itu, lewat usulan Musrenbang yang disampaikan tokoh masyarakat (RW) ditingkat kelurahan. Sehingga saat ini dilakukan pengerukan sendimen, mengingat luapan banjir sudah berlangsung sekitar lima tahun lalu.
“Bukan hanya warga Kemantren saja, banyak yang mengusulkan untuk dilakukan pengerukan. Karena sekarang ada kesempatan, kita lakukan pengerukan. Kedalaman pengerukan sekitar 40-50 cm,” jelas Ketua DPD Golkar Kota Malang ini.Normalisasi ini, kata dia, tidak hanya dikeruk sendimennya. Tetapi turut dilebarkan dan didalamkan salurannya, sekaligus diangkat sampah-sampah dan sendimennya.
“Kedangkalan saluran irigasi ini, dikarenakan ketika hujan lebat dan persawahan airnya meluap. Menyebabkan lumpur dari persawahan ikut arus. Ditambah kiriman sampah dari saluran di atasnya,” bebernya.
Sambungnya lagi, pelaksanaan normalisasi dilakukan DPUPRPKP Kota Malang, sudah ketujuh kalinya sampai saat ini. Sebelumnya dilakukan di Jalan Dieng, Jalan Kemirahan, Jalan Bukirsari, Jalan Letjen S. Parman serta Jalan Bajang Ratu dan lokasi lainnya.
“Diharapkan semua masyarakat bisa melanjutkan untuk mengantisipasi banjir di kawasannya. Dengan cara kerja bakti di kawasannya masing-masing, jika membutuhkan alat berat. Bisa menghubungi DPUPRPKP,” imbuhya.
Hal senada, Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Diah Ayu Kusumadewi menyampaikan, normalisasi ini akan dilakukan secara berkelanjutan dan berkesinambungan. Melibatkan dua belas personil dari DPUPRPKP, ditambah tenaga dari Kecamatan masing-masing serta tenaga operasional becho.
“Dalam waktu dekat, kami melakukan normalisasi di beberapa wilayah. Salah satunya di Perumahan Puri Cempaka Putih Kedungkandang, serta Jalan Sulfat maupun di seputaran Sukun sekaligus di Jalan Letjen Sutoyo,” terang Diah Ayu.
Warga terdekat saluran irigasi di RW 13, Rohman Winardi mengatakan, saluran irigasi di RW ini, kalau hujan lebat intensitasnya, menggenang setinggi lutut sampai dada orang dewasa. Hal itu terjadi sudah lima kali banjirnya.
“Rumah-rumah warga kurang dari sepuluh berdekatan dengan saluran irigasi. Sudah pasti terdampak paling parah, lainnya hanya kemasukan lumpur saat banjir. Jika sudah hujan lebat rawan longsor, minimal bambu pada longsor. Oleh warga sekitar dibentengi dengan bantalan karung pasir sebagai upaya antisipasi luapan,” kata Rohman. (Iwan – Ra Indrata)