
Malang Post – Ngaturi (54), penjual bakso yang juga warga RT 02/RW 02, Desa Tanggung Turen, mengeluhkan jalan desa rusak yang kerap dilewatinya, Selasa (14/6/2022).
“Iya, susah banget, harus pelan-pelan saat melewati jalan di sini. Sudah lama sekali rusaknya, mas,” kata Ngaturi, saat berjualan di tepi jalan rusak di sekitar kampungnya, Selasa (14/6) sore.
Ia mengaku, dalam sehari biasa melintasi jalan rusak sepanjang 500 meter lebih tersebut. Di beberapa bagian mengalami rusak dengan lobang cukup dalam, sehingga menimbulkan genangan air seusai turun hujan.
“Jalan kampung ini ramai, sering dilewati kendaraan. Yang lebih susah, banyak juga penjual yang harus mendorong rombong gerobaknya,” imbuhnya.
Karena menjadi jalan penghubung ke kota Turen, ia berharap jalan rusak ini secepatnya bisa diperbaiki.
Sisi lain jalan desa di Tanggung, bahkan mengalami kerusakan cukup parah. Yakni, jalan di daerah Kalimati. Sepanjang sekitar 1 kilo meter, ruas jalan desa ini rata-rata malah telah hilang aspalnya dan tidak lagi rata.
Kondisi jalan rusak ini juga diakui Kepala Desa Tanggung, Duriadi. Menurutnya, jalan desa yang rusak ini penting, karena biasa jadi akses warganya beraktifitas ke Pasar Turen.
“Kerusakan paling paling sekitar 1 kilometer. Jalan ini akses mau ke pasar Turen, juga biasa untuk antar-jemput anak yang sekolah di Turen,” kata Duriadi.
Menurutnya, kerusakan jalan desa ini didapati bahkan sebelum 2019 lalu, sejak sebelum ia menjabat sebagai kades Tanggung.
Selain jadi akses menuju Pasar Turen, menurutnya kerusakan jalan yang parah juga terjadi di jalan akses menuju prasasti Tuyyan Tapada atau yang lebih dikenal prasasti Watogodek.
“Saya berharap segera ada realisasi pemkab untuk perbaikannya. (Janjinya) kan tiap desa dapat satu titik (pengaspalan jalan desa),” tandas Duriadi.
Dalam kesempatan acara yang didatangi Wabup Malang, keluhan warga pada rusaknya jalan desa yang sudah lama ini juga disampaikan langsung kades Tanggung. (*)