
Malang Post – Wajah seorang nenek tertutup bantal dan bersimbah darah, Selasa (7/6/2022) pagi, menggemparkan Dusun Manggisari RT04/RW06, Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Cucunya, luka gorok di leher dan sayat di perutnya.
Sekitar pukul 07.00 WIB, M Syafiudin (18) menjerit minta tolong sambil berlari ke pekarangan rumah. Teriakan itu mengundang perhatian warga dan tetangga sekitar. Saat didekati, korban Syafiudin hanya jongkok dan tertunduk.
Miskan (54) kemudian memasuki rumah dan mendapati banyak darah tercecer. Di ruang dapur, ibunya, bernama Wurlin (70) tergeletak di lantai. Sebuah bantal menutupi wajahnya. Korban Wurlin bersimbah darah pula.
Warga sempat menolong Syafiudin dengan membawanya ke RS Prasetya Husada Ngijo Karangploso. Hingga kemudian, ia dirujuk menuju RSU Dr Syaiful Anwar Malang. Bersamaan, berdatangan anggota Polsek Karangploso dan Koramil ke lokasi.
Guna menjaga “kebersihan” TKP, anggota Polsek Karangploso segera membentangkan garis polisi. Informasi adanya penganiayaan dan pembunuhan ini juga dikordinasikan dengan Satuan Reskrim Polres Malang.
Sampai siang, anggota melaksanakan olah kejadian perkara. Jelang siang, jenazah dibawa menuju Ruang Instalasi Forensik RSU Dr Syaiful Anwar Malang. Anggota Inafis Polres Malang turut melakukan kordinasi dengan tim Forensik.
Di lokasi, Ketua RT 04 RW 06 Dusun Manggisari, M.Nur menceritakan jika kejadian baru diketahui sekitar pukul 07.15 WIB bersamaan cucu atau Syafiudin berlari ke luar rumah berteriak minta tolong. Kata Nur, di rumah itu saat kejadian korban Wurlin ada di dalam, sedang Syafiudin di luar rumah.
Nur juga menyebut, rumah itu ditempati korban Wurlin dan Syafiudin. Tempat tinggalnya tampak sederhana, bukan warga tergolong kaya. Dugaan motif pelaku menganiaya dan membunuh korban pun jadi misteri.
Terkait kasus penganiayaan dan pembunuhan itu, pihak kepolisian masih belum memberikan keterangan resmi dan detil, termasuk dugaan siapa pelakunya.
Informasi beredar, ada dugaan bahwa tragedi tersebut dipicu orang dekat. Sebab, dari pemeriksaan di lokasi, barang berharga seperti ponsel masih tergeletak di atas meja. Di sebuah kamar, ditemukan pisau belati panjang 40 Cm berlumuran darah. Pisau itu di atas kasur.
“Kami masih gelar perkara Mas,” papar Kapolsek Karangploso, Iptu Bambang Subinanjar kepada DIsway Malang Post, Selasa siang. Sejak kasus ini mencuat, sejumlah anggota mengumpulkan informasi dan keterangan di lokasi dan kerabat korban. (Santoso FN)