Malang Post – Munculnya wacana penundaan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemailu), yang mengakibatkan masa jabatan presiden berubah. Dari dua periode menjadi tiga periode, banyak penolakan dari berbagai pihak.
Bahkan, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (Sekjen DPP) PPP periode 2020-2025, Arwani Thomafi, juga menolak wacana penundaan Pemilu 2024. Yang berimplikasi pada perpanjangan masa jabatan presiden.
“Kami (PPP) lebih memilih untuk melaksanakan pemilu sesuai jadwal dan konsisten mengawal amanat konstitusi dan juga mengawal semangat reformasi,” ucap Arwani Thomafi, saat ditemui awak media di Kota Malang, beberapa waktu lalu.
Pria yang akrab disapa Gus Arwani ini menegaskan, PPP memilih menjalankan sesuai jadwal Pemilu 2024 sudah ditetapkan, karena sudah tidak ada lagi ruang untuk perubahan.
“Jadwal pemilu tetap, Pak Menkominfo, Mendagri sudah menegaskan jadwal pemilu tidak berubah,” tegasnya.
Untuk itu, lanjut Gus Arwani, PPP saat ini tengah meramu strategi, dan meminta pendapat dari para putra pengurus ponpes dan ketua PPP di setiap daerah untuk kesiapan menghadapi Pemilu 2024 mendatang
“Ini (pertimbangan 2024) menjadi bahan diskusi bagaimana langkah-langkah strategis yang harus dilakukan melalui PPP. Salah satunya kami memberikan ruang yang cukup di partai ini untuk para putra pengasuh ponpes,” terangnya
Tidak hanya putra pengasuh ponpes, Gus Arwani juga meminta kepada Gus hingga para Santri, untuk bisa ikut terlibat aktif di dalam pencalegan PPP, untuk membangun negeri, secara khusus di wilayah Jawa Timur.
“Partai ini lahir dari rahim para ulama kiai di pesantren, tentu harus bersama-sama melalui partai persatuan pembangunan memberikan peran yang lebih maksimal lagi,” ulas, pria yang juga Wakil Ketua Komisi V DPR RI ini.
Apalagi, tambah Gus Arwani, konsistensi politik bukan sekedar politik praktis, namun bisa lebih memberikan manfaat untuk banyak orang.
“Dari aspirasi dan masukan para putra pengasuh ponpes, bisa menjadi sebuah pertimbangan besar. Maka saran para putra pengasuh pesantren menjadi sangat penting, dan forum silaturahmi bersama para putra pengasuh pesantren sangat penting,” pungkasnya. (Ra Indrata)