Malang Post – Para pengendara roda dua yang hendak melintas di Jalan Pattimura, Kota Batu haru lebih berhati-hati. Menyusul gril penutup saluran drainase yang terbuat dari besi di jalan tersebut banyak yang hilang digondol maling. Jumlah gril yang hilang mencapai 46 unit.
Hilangnya gril itu menyebabkan jalan menyisakan lubang. Sehingga dapat membahayakan pengendara yang melintas. Apalagi saat kendaraan sedang berkecepatan tinggi. Untuk mengurangi tingkat bahaya DPUPR Kota Batu sudah mengganti beberapa grill yang hilang.
Kepala Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Drainase DPUPR Kota Batu, Agung Kuntoro menyatakan, pihaknya sudah mengganti sejumlah gril yang hilang tersebut. DPUPR Kota Batu tak bisa mengganti gril itu secara keseluruhan, karena Jalan Pattimura merupakan wilayah kerja Pemprov Jatim. Pemasangan gril sementara yang sudah dilakukan itu guna mengurangi potensi kecelakaan utamanya saat malam hari.
“Sejumlah gril yang hilang sudah kami ganti dengan menggunakan bahan semen. Setelah diganti, kami berharap tidak dicuri lagi. Mengingat fungsi gril ini sangat penting, terutama saat musim penghujan agar tidak terjadi banjir,” ujar Agung.
Dia menjelaskan, jika tidak dilakukan tindakan alternatif tersebut bisa membahayakan pengendara yang melintas. Untuk itu DPUPR berinisiatif melakukan penutupan sementara. Secara rinci, Agung juga menjelaskan, gril tersebut berfungsi menjadi jalannya air. Selain itu juga berguna untuk menangkap sampah-sampah yang terbawa air sehingga tak sampai masuk ke dalam drainase.
Lebih lanjut, dia menyebutkan jika gril yang hilang itu paling banyak ditemukan di Jalan Pattimura bagian atas. Sedangkan untuk Jalan Pattimura bagian bawah, jumlah gril yang terpasang masih cukup banyak.
“Dengan adanya temuan ini, kami sudah menginformasikan ke Polres Batu. Hingga saat ini kami belum mengetahui siapa pencuri gril tersebut. Karena dari rekaman CCTV, pelakunya tidak terlihat jelas,” jelasnya. Disisi lain, dia turut menyebutkan gril besi yang dicuri tersebut memiliki berat sekitar 50 gram. Harganya sekitar Rp 400 ribu per unit saat pertama kali dibeli empat tahun lalu. (yan)