
Malangpost – MESKI telah diberikan sosialisasi dan edukasi keselamatan berlalu lintas, tampaknya pelanggaran lalu lintas (lalin) di wilayah Kota Malang masih terjadi.
Pasalnya dalam sehari, mobil INCAR Polresta Malang Kota bisa merekam hingga 300 pelanggar lalin. Hal tersebut dibenarkan langsung oleh Kanit Gakkum Satlantas Polresta Malang Kota, Iptu Saiful Ilmi.
“Untuk penindakan pelanggar lalu lintas memakai mobil INCAR, rata-rata dalam sehari bisa merekam 250 hingga 300 pelanggar,” ujarnya Rabu (2/3). Dirinya menjelaskan, para pelanggar lalin itu paling banyak ditemui di kawasan permukiman. Dan dengan kehadiran mobil INCAR, secara signifikan mampu menekan pelanggaran lalu lintas.
“Masyarakat yang melanggar peraturan lalu lintas, lebih banyak terjadi di wilayah permukiman. Kalau di wilayah Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL), jumlah pelanggaran lalin sudah menurun. Dan berdasarkan pantauan kami, dengan kehadiran mobil INCAR, jumlah pelanggaran lalu lintas di Kota Malang sudah menurun,” ucapnya.
Dirinya menjelaskan, data kendaraan pelanggar lalin yang terekam kamera mobil incar akan dilakukan verifikasi.
“Secara teknis, mobil incar ini melaksanakan patroli. Apabila menjumpai adanya pelanggaran lalin, secara otomatis akan terdeteksi kamera mobil incar. Setelah melakukan verifikasi, kami kirimkan bukti foto pelanggaran dan surat tilang kepada pemilik kendaraan,” ungkapnya.
Iptu Saiful Ilmi juga mengungkapkan, bahwa mobil incar Polresta Malang Kota telah mengalami pembaruan di Polda Jatim. Dengan pembaruan tersebut, kamera mobil incar Polresta Malang Kota dapat semakin jelas merekam pelanggar lalu lintas.
“Jadi, intinya mobil INCAR itu dibawa ke Polda Jatim agar alatnya lebih canggih. Selain itu, kamera mobil incar juga agar lebih tajam gambarnya, rekaman lebih akurat, dan ditambahi alatnya supaya daya rekamnya lebih bagus,” terangnya.
Sementara itu, Kanit Turjawali Satlantas Polresta Malang Kota, Iptu M. Syaikhu menerangkan, pelanggaran lalin yang paling banyak terekam mobil incar adalah pelanggaran tidak memakai helm.
“Pelanggaran paling banyak ditemui, adalah pelanggaran tidak memakai helm. Lalu yang kedua, pelanggaran rambu-rambu lalu lintas dan melawan arus. Lalu yang ketiga, pelanggaran terkait plat nopol kendaraan seperti plat nopolnya palsu,” ungkapnya.
Iptu M. Syaikhu berharap, dengan adanya mobil INCAR tersebut, tingkat kedisiplinan berlalu lintas di wilayah Kota Malang akan meningkat. “Mobil Incar Polresta Malang Kota berpatroli setiap hari. Oleh karena itu kami berharap kepada masyarakat, berkendaralah yang aman dan selalu mematuhi aturan berlalu lintas,” pungkasnya. (Bayu Kusumaleksana).