Malang Post – Setelah berlangsung selama satu bulan, Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pilot olah raga dirgantara paralayang dan gantolle tahun 2022, ditutup. Dilaksanakan di Bukit Waung, Sumberoto, Donomulyo, Malang, Selasa (8/2/2022) di Lapangan Apel Dispotdirga Lanud Abdulrachman Saleh.
Penutupan acara Diklat yang diikuti 38 peserta ini dipimpin Komandan Lanud Abdulrachman Saleh, Marsma TNI Zulfahmi, S.Sos.,M.Han.
Acara penutupan dihadiri para pejabat terkait. Nampak hadir Kepala Dinas Potensi Dirgantara Lanud Abdulrachman Saleh Kolonel Tek Chaeruman, S.T.,M.M., dan pejabat Lanud Abd Saleh lainnya.
Kapengprov Paralayang, Gantolle dan Terjun Payung FASIPROV Jatim, Ketua KONI Kabupaten Malang, Lamongan, Banyuwangi dan Kota Batu, Ketua FASIDA Kabupaten Lamongan dan Banyuwangi, Kota Malang dan Kota Batu serta Kepala Desa Kalibaru Wetan Banyuwangi.
Dalam sambutannya Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Marsma TNI Zulfahmi, S.Sos., M.Han menyatakan secara umum. Selama satu bulan pelaksanaan Diklat Paralayang dan Gantolle telah berlangsung dengan lancar dan aman.
“Dengan selesainya Diklat Paralayang dan Gantolle ini berarti upaya regenerasi calon-calon atlit paralayang dan gantolle dari Provinsi Jawa Timur dapat kita capai,” ujar Zulfahmi.
Kedepannya, tinggal upaya-upaya pembinaan dan pelatihan. Agar olah raga kedirgantaraan paralayang dan gantolle menjadi salah satu unggulan FASIPROV Jatim.
Menurut Kepala Dinas Potensi Dirgantara Lanud Abdulrachman Saleh Kolonel Tek Chaeruman, S.T.,M.M., Diklat Paralayang dan Gantolle dilaksanakan selama satu bulan dengan kegiatan utama ground school dan bina terbang.
Adapun fasilitas Diklat antara lain lisensi PL 1, terbang 40 kali, seragam diklat paralayang dan gantolle serta wing paralayang dan gantolle. Usai penutupan para siswa mendapatkan sertifikat tanda lulus Diklat.
Salah satu peserta Diklat Marsha Amalia (12 ) dari Kota Batu menyampaikan pesan dan kesannya selama mengikuti Diklat.
Baginya Diklat ini menyenangkan bisa terbang melayang-layang di udara dengan parasut paralayang. Ditambahkannya walaupun masih remaja dan siswa SMPN 1 Batu selama Diklat tidak ada kendala yang dialaminya.
Marsha berharap dapat menjadi atlit olah raga dirgantara paralayang yang berprestasi di tingkat nasional dan internasional. (tim)