Malang Post – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) Rabu.(26/1/2022) bertempat di Aula Lt. 5, Gedung Rektorat Ir. (HC) Soekarno, menyelenggarakan rapat terbuka senat dalam rangka pengukuhan Guru Besar (Gubes).
Momentum penting dan sakral tersebut, baru pertama kali dilaksanakan sejak kampus berlogo Ulul Albab berada di bawah pimpinan Prof. Zainuddin, MA, untuk periode 2021-2025. Prosesi pengukuhan guru besar tetap menerapkan prokes covid-19 yang ketat.
Kali ini pengukuhan ditujukan kepada dua dosen dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Maliki Malang. Mereka adalah Prof. Dr. H. Uril Bahruddin, MA sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Bahasa Arab dan Prof. Dr. H. Triyo Supriyatno, M. Ag sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan.
Rektor UIN Maliki Malang Prof. Zainuddin, MA dalam sambutanya mengucapkan selamat dan mengungkapkan rasa syukurnya.
Ia merasa bangga atas capaian prestasi dari kedua dosen FITK tersebut. Profesor asal Bojonegoro itu pun menyampaikan beberapa harapannya.
Prof. Zain begitu sapaan akrabnya, berharap dengan dikukuhkannya kedua dosen itu sebagai guru besar, bisa membawa manfaat dan menambah berkah.
“Semoga capaian gelar sebagai guru besar ini tidak hanya bermanfaat bagi mereka berdua tetapi juga untuk semua, untuk kita semua dan khususnya untuk lembaga ini”, ucapnya.
Prof. Zain menjelaskan bahwa jabatan guru besar tidak mudah diperoleh. Kecuali dengan syarat dan itu berat. Oleh karenanya, wajib bersyukur bagi yang telah meraihnya.
Ia mengingatkan, sebagai guru besar harus menjaga kualitas dan komitmennya sebagai akademisi yang memiliki jabatan fungsional tertinggi di perguruan tinggi.
Harapannya, meskipun begitu tinggi jabatannya tetapi tuntutan untuk selalu berkarya dan berkarya tidak boleh berhenti.
“Seorang guru besar sudah semestinya mampu memproduksi dan menjadi produsen yakni produsen ilmu pengetahuan dan produsen kepribadian”, tegasnya.
Menurut orang nomer wahid di UIN Maliki ini, guru besar itu adalah sosok seorang yang expert/ahli di bidangnya.
Dalam hal ini apabila Prof. Uril Bahruddin telah resmi dilantik sebagai guru besar di bidang bahasa Arab. Maka ia sudah expert/ahli terus harus fokus dengan bidang itu dan seluruh hal terkait bahasa Arab harus mampu dijawab oleh Prof. Uril.
Kemudian juga Prof. Triyo Supriyatno yang telah resmi dilantik sebagai guru besar di bidang ilmu pendidikan. Artinya, ia sudah ahlinya dan harus fokus dengan bidang itu serta harus mampu menjawab segala persoalan tentang pendidikan.
Terakhir, Rektor yang sebelumnya menjabat sebagai WR I di UIN Maliki Malang ini menghimbau kepara para guru besar harus aktif dan expert dalam membaca, menulis dan menuangkan pikiran-pikirannya.
Sehingga diharapkan juga para guru besar bisa menjadi corong atau duta-duta kebaikan yang dapat membawa nama harum UIN Maliki Malang.
“Jadi dengan adanya para guru besar bisa membawa nama harum kampus Kita tercinta ini baik di tingkat nasional maupun internasional, bisa melalui forum seminar, diskusi, konferensi, terutama di level internasional dan sebagainya”, pungkasnya. (yan)