Penandatanganan MoU oleh H Sutrisno SH MHum, Dekan Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya dan Pimpinan Law Firm Yayan Riyanto SH MHum di Jalan Kawi No 29 Kota Malang. (ist)
Malang Post – Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya dalam melaksanakan magang Merdeka Belajar menggandeng praktisi hukum asal Malang, Dr. Yayan Riyanto, SH M.Hum.
Ini sebagai upaya meningkatkan pemahaman mahasiswa usai mendapat teori dari bangku kuliah.
Anajeng Esri Edhi Mahanani, S.H., M.H. Plt Wakil Dekan III UPN Veteran menjelaskan. Tujuan kerjasama ini, melandasi program magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dijalankan enam bulan di instansi mitra luar kampus.
“Diharapkan dengan kegiatan tersebut, mahasiswa dapat memperoleh ilmu praktek di institusi mitra yang telah melaksanalan MoU dengan UPN Veteran Jawa Timur, khususnya Fakultas Hukum,” ujarnya.
Harapannya mahasiswa dapat memperoleh ilmu praktek yang tidak didapatkan secara maksimal di kampus. Karena kampus lebih banyak menyampaikan secara teori.
Maka mahasiswa harus magang di kantor hukum profesional. Agar mampu mengetahui dunia nyata bagaimana hukum dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.
Yayan Riyanto, selaku Pimpinan Law Firm Yayan Riyanto, menyampaikan, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan Fakultas Hukum UPN Veteran Jawa Timur, dengan rentang waktu lima tahun hingga 2027.
Bentuk kerjasamanya adalah, penyelenggaraan pendidikan hukum, penelitian, praktek kuliah lapangan profesi dan program magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
“Jadi kita, Yayan Riyanto menjalin kerjasama dengan Fakultas Hukum UPN di Surabaya. Dihadiri Dekan, Bapak Sutrisno,” ujar Yayan.
Pihaknya juga menjalin kerjasama dengan kampus lain. Seperti, Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya.
“Harapan kita, mahasiswa bisa punya gambaran setelah lulus. Mampu memahami, karena teori hukum berbeda dengan dunia nyata yang banyak kepentingan, dari pihak pelapor dan terlapor,” ungkapnya.
Menurutnya, seorang advokat harua cerdas. Harus mempunyai kapabilitaa dalam ilmunya. Sehingga mau belajar secara akademik, agar profesi advokat berdiri sama tegak dengan kepolisian, hakim dan kejaksaan. (yon/yan)
