Malang Post – Unisma melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), mendapat kepercayaan dari Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) untuk melakukan penelitian (riset) dari rangkaian kegiatan MBKM.
Ada tiga manfaat sekaligus yang dapat dicapai dalam program ini. Antara lain, peningkatan jumlah penelitian, hasil kajian yang bermanfaat bagi masyarakat serta pengabdian kepada masyarakat yang turut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ketua panitia Dr. Ir. Mahayu Woro Lestari, MP menyampaikan. Ada 7 skema kegiatan dalam hibah ini. Terdiri dari 3 skema pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian dan 4 skema penelitian kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Salah satu dari program penelitian, terkait dengan survey pemahaman MBKM dari tenaga kependidikan. Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui tentang pemahaman, persepsi, kendala dan bagaimana kegiatan MBKM yang dilakukan oleh tenaga kependidikan.
Setelah penelitian dilakukan, ada target luaran setiap skema. Baik skema pengabdian kepada masyarakat maupun penelitian. Salah satu luaran tersebut adalah buku/modul/monograf.
Guna menyiapkan penyusunan buku tersebut, dilakukanlah Focus Group Discussion dengan tema: Ragam Publikasi Luaran Penelitian Kebijakan MBKM dengan menghadirkan nara sumber, Amirullah, SE.,MM.
Diselenggarakan Selasa 21 Desember 2021 di lantai 4 Gedung Umar bin Khottob. Peserta FGD adalah tim peneliti, tim pengabdian kepada masyarakat dan tim pendukung pembuatan luaran.
Program ini mendapat bantuan pendanaan program penelitian kebijakan MBKM dan Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa Perguruan Tinggi Swasta dari Kemdikbud Ristek tahun anggaran 2021
Dosen Fakultas Pertanian, yang merangkap sebagai Ketua Badan Penjaminan Mutu Unisma dan dipercaya Rektor sebagai ketua tim penelitian untuk tenaga kependidikan tersebut, juga menerangkan, bahwa FGD ini dilaksanakan secara online dan offline. Mengingat kapasitas ruang yang tetap harus memperhatikan protokol kesehatan.
Kompetensi penyusunan buku/modul/monograf ini diperlukan oleh setiap dosen untuk menyusun buku ajar atau hasil penelitian.
“Oleh karena itu, bagi yang tidak terlibat dalam tim juga dapat menyimak ilmu dan trik yang disampaikan para nara sumber itu sendiri,” pungkasnya. (M Abd Rahman Rozzi-Januar Triwahyudi)