Malang Post — Sejumlah penambang pasir berhasil menyelamatkan saat lahar dingin mengaliri sungai dekat Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang. Ada 1 sopir truk asal Malang hingga kini belum pulang.
Warga yang hilang bersamaan bencana Semeru itu bernama Hery Widianto (34) warga Ngadiluwih, Desa Kedungpedaringan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Ia akrab dipanggil Melki.
“Warga ada yang belum pulang. Namanya Melki. Sopir truk. Warga RT 05 RW 01 Desa Kedung pedaringan,” ungkap seorang tokoh masyarakat kepada DI’sWay Malang Post. Di lokasi tambang pasir, Melki tidak sendirian. Ia bersama lebih dari 7 orang lainnya.
Menurut warga keluarga dan rekan Melki sudah mendatangi lokasi tambang pasir di Lumajang. Kerabat Melki bertemu para penambang pasir yang berhasil selamat. Sempat kesaksian para penambang direkam video.
Dari cerita penambang selamat, datangnya lahar begitu cepat sekitar pukul 14.30 WIB. Posisi mereka di tengah sungai atau lokasi tambang pasir. Melki di antara mereka dan sempat berusaha menyelamatkan diri.
Penambang saksi menyebut Melky sempat berlari. Tapi posisinya paling belakang diantara para penambang. Itupun Melky musti dipaksa lari karena masih memikirkan truk. Padahal, siapa sangka lahar dingin mengalir dari dua arah sekaligus.
“Wes dikupeng Cak. Melky sik sempat mikir motore. Ta ajak wes ojo mikir motor sing penting nyowo awak dewe slamet, (Sudah dikepung Mas. Melky masih sempat mikir truk. Saya ajak jangan dipikir yang penting nyawa kita selamat), ” kata seorang saksi.
Kata saksi, saat berlari ke arah Curah Kobokan seorang warga menasehati agar tidak menuju ke arah Utara karena ada lahar.
“Aku mlayu nang curah kobokan lava pisan. Gak nutut,” ungkapnya.
“Ngalor ngidul bingung. Posisi mlayu rono mlayu gak nutut. Bareng nang pinusan, holif ngomong ojo lewat kono, lava wes nang dhuwur, (Ke Utara ke Selatan bingung. Posisi lari ke sana tidak sempat. Ke hutan pinus, Holif bilang jangan ke sana, lava sudah di atas), ” tambahnya.
Sejak terjadi kabar adanya bencana itu, ponsel Melki tidak dapat dihubungi keluarga. Dua hari sudah, ia tidak kunjung pulang. Keluarga masih berharap, semoga kondisinya selamat dan hanya kesulitan untuk pulang.
Sementara itu, update dampak Semeru per pukul 15.00 WIB disebutkan, 15 orang meninggal dunia. Enam warga sudah diketahui identitasnya dan dimakamkan. Sebanyak 4 orang sudah teridentifikasi. Ada 5 jenazah belum teridentifikasi dan kini berada di RS Bhayangkara Lumajang.
Korban Luka- luka sebanyak 54 orang dan sebanyak 12 orang hilang masih dalam proses pencarian. Rata-rata para korban mengalami luka bakar dan sesak nafas.
Korban rawat luka bakar dan pasien sesak nafas dirawat tersebar di sejumlah faskes diantaranya di puskesmas Pronojiwo, Penanggal dan Candipuro, RSUD Pasirian, Rujukan RSUD Dr Haryoto dan RS Bhayangkara Lumajang. (yan)