Malang Post – Warga pencari ikan di sungai Metro, semalaman sejak Selasa (30/11/2021) tidak kunjung pulang, membuat keluarganya cemas. Kuatir terjadi musibah, informasi ini ditanggapi perangkat desa dan sejumlah potensi SAR.
Pencari ikan bernama Andreas Setiawan (27) warga Sonosari RT 44/RW 08, Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Menurut saksi, korban menuju sungai Metro sekitar pukul 15.00 WIB.
“Biasanya Maghrib pulang tapi sampai Isya belum pulang. Akhirnya warga mencari tapi dia tidak ada. Kami kemudian kordinasi dengan pihak berwenang,” ungkap Teguh Santosa kepada wartawan.
Rabu (1/12/2021) pagi, sejumlah relawan dan potensi SAR menyisir darat dan air. Perahu penelusuran pun dilakukan. Bersamaan itu, sekitar pukul 08.00 WIB, ditemukan jejak milik korban berupa alat penyetrum. Kali pertama alat setrum ditemukan Kasianto. Saat warga dan SAR menelusuri sungai, Kasianto tengah menanam pohon pepaya. Saat menemukan tongkat penyetrum serta jaring, ia segera memberitahu petugas.
“Kami kroscek apakah itu alat miliknya. Lalu dipastikan benar. Lokasinya di darat, sebelah pagar,” tambah Teguh, Rabu (1/13/2021) siang. Alat korban berada di luar batas bambu pinggir sungai. Kondisinya tergulung rapi. Namun tidak ada aki pelengkap alat penyetrum ikan. Sementara itu, kondisi aliran Metro diketahui cukup deras dan bervolume tinggi.
Derasnya aliran Metro sempat menyebabkan longsor di pinggiran sungai. Rimbunan bambu pun ambruk. Tim penelusuran mendapati ambruknya bambu tidak jauh dari lokasi korban menghilang. “Sebenarnya tidak banjir ekstrim, hanya banjir biasa,” sebut Teguh.
Selasa sore, wilayah Malang memang sebagian hujan. Efeknya debit air Metro naik, aliran cukup deras. Sebab itulah, warga kuatir jika Andreas hilang karena terhanyut. Meski begitu, warga berharap Andreas pulang dengan kondisi sehat selamat. (yan)